December 9, 2024

WPC dan GPA Dorong Kesepakatan Akhiri Polusi Plastik

  • November 22, 2024
  • 2 min read
WPC dan GPA Dorong Kesepakatan Akhiri Polusi Plastik

Jakarta, Gatranews.id – Menjelang negosiasi final perjanjian internasional untuk mengakhiri polusi plastik, World Plastics Council (WPC) dan Global Plastics Alliance (GPA) meminta pemerintah menyepakati kesepakatan yang ambisius dan dapat diterapkan.

Negosiasi yang akan berlangsung dalam sesi kelima Komite Negosiasi Antarpemerintah (INC5) pada 25 November di Busan, Korea Selatan, diharapkan menghasilkan instrumen hukum internasional yang mengikat. Perjanjian ini diharapkan mampu mengatasi sampah plastik secara global dan menciptakan kerangka kerja untuk mengakhiri polusi plastik pada 2040.

Ketua WPC Benny Mermans menegaskan pentingnya fleksibilitas dalam kesepakatan ini. Menurutnya, setiap negara menghadapi tantangan berbeda dan membutuhkan solusi berbeda pula.

“Pendekatan global yang seragam tidak akan berhasil,” katanya dalam keterangan yang diterima pada Jumat (22/11).

Baca juga: Melawan Bank Gagal, Kisah Inspiratif Penyelamatan Bank Bukopin

Perjanjian ini harus mewajibkan negara membuat rencana aksi nasional dengan target jelas. Seperti kandungan daur ulang wajib untuk sektor yang menggunakan plastik. Tujuannya adalah meningkatkan nilai sampah plastik sebagai bahan baku sirkular dan menciptakan insentif investasi dalam pengelolaan sampah.

Ia juga menyebut bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk mencapai hasil sukses.

“Diskusi selama 18 bulan terakhir telah menegaskan pentingnya kompromi dan fokus untuk menghasilkan solusi yang ambisius dan praktis,” ujarnya.

Sistem Plastik Sirkular

Wakil Ketua Umum INAPLAS, Edi Rivai sekaligus perwakilan Indonesia di GPA, menyoroti pentingnya membangun sistem plastik sirkular.

“Semua aplikasi plastik harus digunakan kembali, didaur ulang, dan dikelola secara bertanggung jawab. Ini adalah kunci untuk mengatasi sampah plastik,” katanya.

Ia juga menambahkan, sampah plastik harus menjadi komoditas bernilai nyata. Hal ini akan membantu transisi menuju ekonomi sirkular yang mengurangi emisi gas rumah kaca, meningkatkan efisiensi sumber daya, serta menciptakan lapangan kerja.

WPC dan GPA juga mengajukan beberapa rekomendasi tambahan, di antaranya:

  1. Mekanisme Pembiayaan Berkelanjutan: Membangun skema seperti tanggung jawab produsen yang diperluas (EPR) untuk mendanai pengelolaan sampah.
  2. Pendekatan Berbasis Aplikasi: Mengidentifikasi produk plastik berisiko tinggi menjadi polusi dan mencegahnya tanpa pembatasan kaku.
  3. Perdagangan Sampah Plastik: Mengatur perdagangan sampah plastik hanya di antara negara dengan infrastruktur daur ulang yang memadai, sesuai Konvensi Basel.
  4. Desain Produk: Merancang plastik yang mudah didaur ulang, digunakan kembali, dan tahan lama sesuai standar internasional.
  5. Sektor Informal: Mengakui peran penting sektor informal dalam pengelolaan sampah plastik global.

Kesepakatan ini diharapkan menjadi langkah besar untuk mengakhiri polusi plastik sekaligus menjaga manfaat plastik bagi masyarakat dan pembangunan ekonomi global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *