Jaga Pertumbuhan Industri Batik, Kemenperin dan YBI Populerkan Kampanye Bangga Berbatik
![Jaga Pertumbuhan Industri Batik, Kemenperin dan YBI Populerkan Kampanye Bangga Berbatik](https://gatranews.id/wp-content/uploads/2024/09/WhatsApp-Image-2024-09-27-at-08.43.36-770x470.jpeg)
Jakarta, Gatranews.id – Industri batik terbukti tangguh menghadapi tantangan ekonomi global. Sektor padat karya ini, mampu menyerap hingga 200 ribu tenaga kerja.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Yayasan Batik Indonesia (YBI) rutin menggelar perayaan Hari Batik Nasional. Tahun ini, perayaannya mengusung tema Bangga Berbatik. Tujuannya adalah mengajak masyarakat, perajin, dan pengusaha batik untuk lebih sering menggunakan dan mempromosikan batik dalam keseharian.
“Kami ingin batik semakin dikenal dan digunakan dalam berbagai aktivitas,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA), Reni Yanita di Jakarta, Kamis (26/9).
Pameran Hari Batik Nasional 2024 akan digelar di Mall Kota Kasablanka pada 2-6 Oktober. Sebanyak 24 IKM batik yang terkurasi akan berpartisipasi secara gratis. Dua di antaranya adalah wirausaha baru yang dibina di Lembaga Pemasyarakatan.
Baca juga: PP Nomor 28 Tahun 2024 Sisakan Tantangan Kesehatan Bayi
Tahun ini, Batik Tulis Tenun Gedhog Tuban dipilih sebagai ikon Hari Batik Nasional 2024. Batik ini merupakan warisan budaya dengan motif khas burung Phoenix. Batik Gedhog Tuban masih diproduksi dengan alat tenun tradisional dan bahan baku lokal.
Ditjen IKMA juga memfasilitasi pengajuan Indikasi Geografis (IG) untuk Batik Gedhog Tuban. Sebelumnya, diadakan diskusi dan pelatihan pewarna alami bagi 25 IKM batik di Tasikmalaya pada Juli 2024.
Ekspor Industri Batik Cukup Besar
Ekspor batik menunjukkan prospek menjanjikan. Pada 2023, nilai ekspor batik mencapai US$17,5 juta. Semester pertama 2024 sudah mencapai US$9,45 juta. Batik kini banyak digunakan sebagai pakaian, aksesoris, hingga dekorasi rumah, dan semakin populer.
Ditjen IKMA juga melatih 25 warga binaan di Lapas Cipinang Jakarta Timur untuk memproduksi batik tulis dan cap. Pelatihan ini bertujuan menciptakan wirausaha baru di sektor batik.
“Pelatihan ini adalah bentuk jaring pengaman sosial bagi para warga binaan setelah kembali ke masyarakat,” jelas Reni.
Ditjen IKMA terus mendorong pengembangan industri batik melalui berbagai inisiatif. Mulai dari penerbitan buku “Mengenal Industri Batik Ramah Lingkungan”, penerapan sistem enterprise resource planning (ERP), dan restrukturisasi mesin.
Saat ini, terdapat 201 sentra industri batik di 11 provinsi. Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi wilayah dengan sentra batik terbanyak.
Selain pameran, rencananya Ditjen IKMA akan menggelar business matching dan sertifikasi Batikmark pada November 2024. Workshop produksi seragam batik untuk jemaah haji juga akan diadakan.
Puncak perayaan Hari Batik Nasional akan ditutup dengan acara Batik Fun Run and Walk pada 6 Oktober 2024. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan dan melestarikan batik di masyarakat.