January 14, 2025

BisLaF 2024 Rampung, Antar UKM Transformasikan Bisnis

  • September 14, 2024
  • 3 min read
BisLaF 2024 Rampung, Antar UKM Transformasikan Bisnis

Mataram, Gatranews.id – Program pendampingan Bisnis Layak Funding (BisLaF) 2024 resmi ditutup dengan kegiatan pitching day di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) dengan PT Wirausaha Sejahtera Indonesia (Wiseco.id).

Asisten Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi UKM KemenkopUKM, Ali Manshur mengatakan bahwa program ini menjadi momentum penting bagi para pelaku usaha. Mereka diharapkan mampu bertransformasi menjadi lebih baik.

Program ini bertujuan untuk memperkuat fundamental bisnis para peserta. Selain itu, manajemen bisnis mereka juga diharapkan menjadi lebih tertata. Kapasitas dan kualitas bisnis pun diupayakan meningkat melalui program ini.

Tercatat, pendampingan program BisLaF telah dilakukan di enam wilayah. Wilayah tersebut meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan NTB sebagai wilayah terakhir.

“Dari ribuan UMKM yang menjadi peserta program ini, beberapa sudah berhasil mendapatkan pendanaan. Di antaranya adalah Inagi (PT Inovasi Anak Negeri), Ruthob Rayan (PT Rayan Barokah Utama), dan Ayam Penyet Bandung. Puluhan peserta UKM lainnya sedang dalam proses pendanaan. Nilai pendanaan tersebut mencapai miliaran rupiah,” jelas Ali dalam acara pitching day di Mataram, Sabtu (14/9).

Ia juga menambahkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan akses pembiayaan bagi UKM. Ini dilakukan melalui berbagai kajian skema pembiayaan baru. Pendampingan kepada pelaku UKM juga terus dilakukan. Harapannya, upaya ini dapat mengurangi financial gap yang dihadapi UMKM.

Baca juga: Dari Relawan Bencana hingga Pakar Anti-Hoaks Kesehatan, Mengenal Prof. Ari Fahrial Syam, Kandidat Rektor UI

“Rasio kredit UMKM terhadap total kredit perbankan saat ini mencapai 20,9%. Nilai kredit yang diberikan kepada UMKM mencapai Rp1.540 triliun. Kredit ini terbagi untuk usaha mikro sebesar 45,3%, usaha kecil 31,5%, dan usaha menengah 23,0%,” ungkap Ali.

Lebih lanjut, Ali menyampaikan bahwa berdasarkan survei Bank Indonesia, masih banyak UMKM yang belum mendapatkan kredit. Sebanyak 69,5% UMKM belum menerima kredit. Dari jumlah tersebut, 43,1% UMKM menyatakan memerlukan pembiayaan dari perbankan.

BisLaf Jadi Jembatan UKM Raih Pendanaan

Masih banyak UMKM yang membutuhkan pendanaan. Hal ini menyebabkan financial gap UMKM di Indonesia mencapai Rp1,6 triliun. Banyak UMKM yang belum mendapat dukungan pembiayaan dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya.

“Sebanyak 1.900 lebih pelaku UMKM telah terjaring dalam program ini. Dari jumlah tersebut, 180 UKM telah didampingi secara intensif. BisLaF menjadi jembatan bagi UKM untuk meraih pendanaan dengan lebih mudah. UKM ini dipersiapkan untuk bertemu langsung dengan funder dan investor swasta melalui kegiatan pitching,” terang Ali.

Tercatat, 10 funder telah bergabung dalam program ini. Beberapa di antaranya adalah BNI, BRI, BSI, Mandiri, dan LPEI. Selain itu, ada juga URUN RI, DanaHub, Shafiq, Bizhare, Alami Sharia, dan beberapa investor swasta lainnya. Pendanaan dari para funder ini diharapkan mampu membantu pengembangan bisnis UKM peserta BisLaF. Setiap UKM akan mendapatkan pendanaan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.

“Program BisLaF adalah salah satu strategi KemenkopUKM untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi UKM. Pemerintah merasa bangga dan bahagia jika program ini mampu membuat banyak pemilik bisnis berkembang. Mereka juga diharapkan siap bersaing di pasar,” ujar Ali.

Ali juga menyebutkan bahwa KemenkopUKM sedang mengkaji skema pembiayaan baru. Skema ini bertujuan untuk mendukung akses pembiayaan bagi UKM.

Fokusnya adalah pada pelaku usaha penyedia barang/jasa pemerintah dan pembiayaan rantai pasok. Skema ini diharapkan dapat memperluas akses permodalan bagi UKM. Dengan demikian, UKM dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *