February 11, 2025

Dari Relawan Bencana hingga Pakar Anti-Hoaks Kesehatan, Mengenal Prof. Ari Fahrial Syam, Kandidat Rektor UI

  • September 14, 2024
  • 5 min read
Dari Relawan Bencana hingga Pakar Anti-Hoaks Kesehatan, Mengenal Prof. Ari Fahrial Syam, Kandidat Rektor UI

Jakarta, Gatranews.id – Universitas Indonesia (UI) saat ini memasuki tahapan penting dalam memilih rektor baru untuk periode 2024-2029. Salah satu kandidat yang menonjol adalah Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UI (FKUI). Proses pemilihan ini diawasi oleh Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor (P3CR), yang telah menyaring 7 kandidat dari berbagai fakultas.

Prof. Ari Fahrial Syam dikenal sebagai sosok pemimpin yang memiliki perpaduan antara kompetensi akademis, pengalaman praktis, serta visi strategis dalam mengembangkan sistem pendidikan kedokteran di Indonesia. Karirnya melintasi berbagai posisi, dari seorang dokter muda di daerah terpencil hingga perannya sebagai Ketua Dekan Fakultas Kedokteran PTN se-Indonesia dan ASEAN, memperkuat wawasannya dalam menghadapi tantangan global dan lokal di sektor pendidikan.

Di balik jabatan akademiknya, Prof. Ari memiliki kontribusi yang signifikan dalam penanganan pandemi COVID-19. Ia tidak hanya terlibat sebagai anggota gugus tugas, tetapi juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat melalui media digital. Pujian atas peran tersebut diungkapkan melalui penghargaan dari UI dan BNPB, yang mengakui kontribusinya dalam memperkuat pemahaman publik selama krisis kesehatan global.

“Seorang dokter adalah profesi pengabdian, dan hal itu harus ditanamkan sejak awal belajar,” ucap Prof. Ari, yang dengan jelas mencerminkan filosofi kepemimpinan dan pengabdiannya kepada masyarakat. Pernyataan ini menggambarkan visi besarnya untuk menjadikan pendidikan kedokteran sebagai landasan bagi mahasiswa dalam melayani bangsa dan masyarakat.

Perjalanan dan Pendidikan

Lahir di Jakarta pada 19 Juni 1966, dari keluarga pedagang di Tanah Abang, Prof. Ari mewarisi semangat entrepreneurship yang mempengaruhi pendekatannya dalam pendidikan kedokteran. Pendidikan formalnya dimulai di Fakultas Kedokteran UI, di mana ia menyelesaikan pendidikan dokter umum pada tahun 1990. Pengalaman awal sebagai dokter Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Jambi memberikan dasar kuat dalam memahami kebutuhan kesehatan masyarakat di daerah terpencil.

Karir akademisnya terus berkembang saat ia menyelesaikan spesialisasi di bidang Ilmu Penyakit Dalam pada tahun 2000 dan meraih gelar Master of Molecular Biology dari University of Queensland pada tahun 2001. Gelar doktoralnya dalam Ilmu Biomedik dari FKUI pada tahun 2011, serta pengangkatannya sebagai Guru Besar FKUI pada 2018, melengkapi deretan prestasi akademiknya.

Kepemimpinan dan Pencapaian

Selama menjabat sebagai Dekan FKUI sejak 2017, Prof. Ari menunjukkan kepemimpinan yang solid, baik di tingkat nasional maupun internasional. Selain menjadi Ketua Dekan-Dekan Fakultas Kedokteran PTN se-Indonesia, ia juga memegang peran penting sebagai Ketua Umum PB Perhimpunan Gastroenterologi Indonesia (PGI) periode 2023-2026. Jabatan-jabatan prestisius lainnya yang pernah dipegangnya termasuk:

  • Presiden ASEAN Medical School Network (2018-2020)
  • Regional Ambassador Association of Academic Health Centers International South East Asia (2018-2023)
  • Ketua Pengurus Besar Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (2016-2023)
  • Anggota Dewan Pertimbangan PB IDI (2018-sekarang)
  • Wakil Ketua 1 Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) (2019-sekarang)

Riset dan Publikasi

Sebagai seorang peneliti, Prof. Ari merupakan figur yang sangat produktif. Hingga Agustus 2024, ia telah mempublikasikan 129 artikel ilmiah di jurnal internasional terindeks Scopus, dengan total sitasi di Google Scholar mencapai 4.324. Penghargaan atas kontribusinya dalam riset ilmiah meliputi:

  • Peneliti terbaik bidang gastroenterologi pada Kongres Kerja Nasional PGI-PEGI-PPHI, Balikpapan (2006)
  • Travel Award pada Seoul International Digestive Disease Weeks (2007)
  • Penghargaan artikel terbaik di jurnal internasional DRPM UI (2006, 2008)
  • Juara II Pagelaran Penelitian FKUI kategori staf klinis (2011)
  • Peneliti terbaik Webometrics peringkat 405 Indonesia (2017)
  • Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya XX Tahun dari Presiden RI (2019)
  • Juara 1 Warga UI berkontribusi dalam penanggulangan COVID-19 kategori edukasi individu (2019)
  • 500 besar peneliti terbaik SINTA, Riset Dikti (2020)
  • AAHCI Distinguished Service Award dari Association of Academic Health Centers International (2023)

Melalui kepemimpinannya, FKUI berhasil mencapai peringkat 201-250 dunia dalam pemeringkatan The Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) berdasarkan subjek kedokteran pada 2022, menjadikannya fakultas kedokteran terbaik di Indonesia dan kelima di ASEAN.

Pengabdian dan Aktivitas Kemanusiaan

Di luar akademik, Prof. Ari juga aktif dalam kegiatan kemanusiaan. Terlibat langsung sebagai relawan dalam penanganan bencana nasional seperti tsunami Aceh, gempa Jogja, dan banjir Jakarta, ia membuktikan komitmen nyata terhadap pelayanan masyarakat. Pada 2018, ia meluncurkan aplikasi “Apa Kata Dokter” sebagai upaya melawan hoaks kesehatan yang marak di masyarakat.

Rencana Strategis 100 Hari Pertama sebagai Rektor UI

Jika terpilih sebagai Rektor UI, Prof. Ari telah menyiapkan peta jalan strategis untuk 100 hari pertama masa jabatannya. Salah satu fokus utamanya adalah peluncuran riset multidisiplin dengan membentuk research clusters, memperkuat pengabdian masyarakat melalui blueprint yang komprehensif, serta meningkatkan efisiensi administrasi kampus melalui implementasi sistem manajemen dokumen elektronik. Di samping itu, ia berencana mengembangkan strategi komunikasi internasional untuk memperluas visibilitas UI di kancah global, serta memperkuat tata kelola keuangan UI melalui kolaborasi dengan sektor swasta.

Dukungan untuk Pencalonan

Dukungan terhadap pencalonan Prof. Ari terus mengalir, termasuk dari Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (ILUNI FKUI), yang secara resmi menyatakan dukungan mereka dalam musyawarah nasional pada 28 Agustus 2024. Salah satu tokoh penting yang mendukung adalah Hariman Siregar, aktivis mahasiswa legendaris era 1970-an.

“Prof. Ari Fahrial Syam telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa dan memberikan banyak kontribusi positif bagi FKUI selama menjadi Dekan. Kita yakin beliau memiliki visi dan kompetensi yang dibutuhkan untuk memajukan UI,” ujar Hariman Siregar.

Steven L. Kanter, MD, CEO Association of Academic Health Center, turut memuji kinerja Prof. Ari selama masa pandemi. “Prof. Ari berjuang keras dalam menangani krisis sebagai profesional health educator,” katanya.

Di sisi lain, Winarsih, Koordinator Umum dan Fasilitas FKUI, yang telah bekerja sama dengan Prof. Ari selama 33 tahun, menyoroti karakter rendah hatinya. “Beliau sosok humble, perhatian, aktif, dan humoris,” ujarnya.

Sementara itu, Ismail Fauji, seorang petugas kebersihan UI yang telah bekerja selama 10 tahun dengan Prof. Ari, menyatakan, “Beliau supel bergaul, tidak canggung, dan perhatian.”

Dengan rekam jejak yang solid, visi yang strategis, serta kepemimpinan yang inklusif, Prof. Ari Fahrial Syam tampil sebagai kandidat rektor yang siap membawa Universitas Indonesia menuju era baru yang lebih gemilang, dengan daya saing dan dampak global yang signifikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *