Pansus PBNU Bakal Panggil Sekjen PKB, Hasanuddin Wahid

Jakarta, Gatranews.id – Panitia khusus yang dibentuk oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk mengelola hubungan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali mengundang pihak terkait untuk dimintai keterangan.
Sekretaris Jenderal PKB, Hasanuddin Wahid, bakal diundang ke Kantor PBNU di Jakarta pada Senin (5/8) mendatang.
“Kami telah mengirimkan undangan untuk beliau. Kami akan mengundang banyak pihak lainnya,” ujar Wakil Sekjen PBNU, Imron Rosyadi Hamid, dalam pernyataannya di Jakarta pada Jumat.
Sebelumnya, mantan Sekjen PKB, Muhammad Lukman Edy, bertemu dengan panitia khusus tersebut untuk membahas permasalahan antara PBNU dan PKB.
“Pada dasarnya, PBNU ingin mengetahui substansi permasalahan antara NU dan PKB. Sejak beberapa tahun terakhir, terutama sejak pilpres dan Muktamar NU di Lampung, komunikasi antara PBNU dan PKB tidak berjalan baik,” kata Lukman di Kantor PBNU pada Rabu (31/7).
Baca Juga: Cak Imin Tegaskan Pansus Angket Haji tak ada Hubungan dengan PKB atau PBNU
Menurutnya, hubungan yang kurang harmonis ini dibuktikan dengan komentar-komentar dari politisi PKB, termasuk Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, yang akrab disapa Cak Imin.
“Saya menjelaskan bahwa ada masalah mendasar di mana PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin secara sistematis mengurangi peran dan kewenangan para kiai. Bahkan, Muktamar Bali 2019 menghilangkan sebagian besar kewenangan dari Dewan Syuro,” jelasnya.
Lukman membawa anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) lama serta hasil Muktamar Bali saat bertemu dengan Pansus PBNU untuk dijadikan bahan perbandingan.
“Untuk PBNU bisa membandingkan pasal-pasal mana yang dihilangkan terkait dengan eksistensi Dewan Syuro,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa penjelasan mengenai AD/ART dan hubungannya dengan kondisi terkini PBNU-PKB penting karena partai politik tersebut dibentuk oleh PBNU dan para kiai.