Kontroversi Denny Landzaat: Dugaan Afiliasi dengan Republik Maluku Selatan, PSSI Diminta Transparan

Jakarta, Gatranews.id – Penunjukan Denny Landzaat sebagai asisten pelatih tim nasional Indonesia di bawah komando Patrick Kluivert memicu polemik setelah dugaan keterlibatannya dengan gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS) mencuat ke publik.
Jejak digital yang beredar menunjukkan mantan gelandang tim nasional Belanda ini pernah mengunggah simbol RMS di media sosial, meski unggahan tersebut kini telah dihapus.
Isu ini memantik reaksi keras dari berbagai pihak, mengingat posisi strategis yang kini dipegang Landzaat dalam skuad Garuda.
RMS merupakan gerakan yang sejak 1950 memperjuangkan kemerdekaan Maluku dari Republik Indonesia, yang dinilai bertentangan dengan prinsip keutuhan NKRI.
Jejak Digital dan Sikap Kontroversial
Dugaan afiliasi Landzaat dengan RMS bukan kali ini saja mencuat. Pada 2005, Landzaat pernah menolak undangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sebuah acara yang melibatkan diaspora Maluku di Belanda. Sikap tersebut sempat dianggap sebagai bentuk ketidaksepahaman dengan pemerintah Indonesia.

Temuan terbaru dari arsip media sosial mengungkap unggahan yang menampilkan simbol RMS. Meskipun unggahan tersebut telah dihapus, hal ini tetap menuai kritik karena dinilai tidak sejalan dengan semangat kebangsaan yang diusung tim nasional Indonesia.
Reaksi Publik dan Desakan Klarifikasi
Penunjukan Landzaat dalam jajaran staf kepelatihan timnas dinilai kurang sensitif terhadap sejarah dan dinamika politik Indonesia. Sejumlah tokoh sepak bola nasional mendesak PSSI untuk segera memberikan klarifikasi terkait keputusan tersebut.
“Sebagai figur publik yang kini menjadi bagian dari timnas, integritas dan kesetiaan terhadap NKRI adalah hal yang mutlak,” ujar pengamat sepak bola nasional, Anton Sanjaya.
Media sosial pun ramai dengan tagar yang menuntut PSSI bersikap transparan. Salah satu akun dengan ribuan pengikut menulis, “PSSI harus menjelaskan posisi Landzaat, jangan sampai hal ini memengaruhi citra tim nasional yang sedang membangun prestasi.”
Respons PSSI dan Landzaat
Hingga berita ini diterbitkan, baik PSSI maupun Denny Landzaat belum memberikan pernyataan resmi. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, sebelumnya menekankan pentingnya profesionalisme dalam pemilihan staf pelatih tim nasional, namun belum ada tanggapan spesifik mengenai kasus Landzaat.
Langkah PSSI yang merekrut Patrick Kluivert beserta timnya, termasuk Landzaat, awalnya disambut positif sebagai upaya meningkatkan kualitas timnas.
Namun dengan mencuatnya kontroversi ini, publik menuntut adanya kejelasan terkait proses seleksi dan penilaian latar belakang pelatih asing yang bergabung dengan tim nasional.
Kontroversi ini menyoroti pentingnya verifikasi latar belakang bagi individu yang menduduki posisi strategis, terutama dalam olahraga yang menjadi simbol kebangsaan. Langkah PSSI dalam menangani isu ini akan menjadi tolok ukur profesionalisme organisasi sekaligus menjaga kehormatan timnas Indonesia di mata publik.
Publik berharap polemik ini segera terselesaikan agar timnas tetap fokus menghadapi agenda internasional yang padat, dengan semangat persatuan dan nasionalisme yang tetap terjaga.