USAID dan Kemenkes Dorong Pentingnya Pencegahan TBC bagi ODHIV

Jakarta, Gatranews.id – Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggarisbawahi urgensi Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) untuk meningkatkan kualitas hidup Orang dengan HIV (ODHIV).
“Amerika Serikat mendukung Indonesia dalam upaya mengeliminasi HIV dan TBC pada 2030,” ujar Direktur Kantor Kesehatan USAID Indonesia, Enilda Martin, dalam talkshow peringatan Hari AIDS Sedunia 2024 bertema “TPT: Pilihan Tepat untuk ODHIV Hebat” di Jakarta, Rabu (18/12).
ODHIV merupakan kelompok rentan terhadap tuberkulosis (TBC) akibat sistem kekebalan tubuh yang lemah. “HIV membuat penderitanya lebih rentan terhadap TBC, sehingga Terapi Pencegahan Tuberkulosis sangat diperlukan untuk melindungi mereka,” kata Enilda.
Sebagai bagian dari dukungannya, USAID telah memberikan bantuan senilai 1,5 juta dolar berupa 145.070 paket TPT dengan durasi pendek. Paket ini kini tengah didistribusikan ke wilayah prioritas dan diharapkan dapat mencegah penyebaran TBC sekaligus menyelamatkan nyawa.
Indonesia menghadapi tantangan besar dalam pemberantasan TBC, dengan beban kasus tertinggi kedua di dunia. Laporan Tuberkulosis Global WHO 2023 mengungkapkan bahwa ada sekitar 1.090.000 kasus TBC baru di Indonesia, dengan 25.000 di antaranya pada ODHIV.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ina Agustina Isturini, menjelaskan bahwa TBC merupakan penyebab utama kematian ODHIV, yang berisiko 20 kali lebih besar dibandingkan populasi umum. “Laporan WHO menunjukkan 25 persen kasus TBC pada ODHIV berujung kematian. Namun, hanya 6,1 persen ODHIV di Indonesia yang menerima TPT pada 2023, jauh di bawah target nasional sebesar 50 persen,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Kerja Strategi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Kesehatan di Kementerian Kesehatan, Dhefi Ratnawati, menyatakan bahwa pendekatan komunikasi menjadi kunci untuk meningkatkan cakupan TPT. “Kekhawatiran akan efek samping dan jumlah obat yang harus dikonsumsi menjadi kendala bagi ODHIV untuk menjalani TPT,” jelas Dhefi.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah bersama USAID PREVENT TB telah merancang strategi komunikasi dengan pesan-pesan yang bertujuan memotivasi kelompok berisiko, termasuk ODHIV, agar mau mengakses TPT.
Dalam rangka Hari AIDS Sedunia 2024, USAID PREVENT TB memberikan penghargaan kepada fasilitas Perawatan Dukungan dan Pengobatan (PDP) di DKI Jakarta yang berhasil mencapai target cakupan TPT dan menghadirkan inovasi dalam pelayanannya.
Fasilitas yang mendapatkan penghargaan antara lain Puskesmas Tambora, Puskesmas Kemayoran, Puskesmas Koja, Puskesmas Setiabudi, Puskesmas Ciracas, RSUD Pademangan, RSUP Fatmawati, RSU Bhayangkara TK I R. Said Sukanto, serta Klinik JRC PPTI. Sementara itu, apresiasi khusus untuk inovasi terbaik diberikan kepada Puskesmas Mampang Prapatan, Puskesmas Kelapa Gading, dan Puskesmas Matraman.
Acara ini juga mencakup diskusi seputar tantangan dan praktik baik dalam meningkatkan kesadaran ODHIV untuk mengakses TPT, sekaligus menyampaikan materi edukasi yang relevan demi mendukung keberhasilan program pencegahan TBC.