Industri Keramik Tableware Nasional Bangkit Lewat Pameran Produk 2024
![Industri Keramik Tableware Nasional Bangkit Lewat Pameran Produk 2024](https://gatranews.id/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241211-WA0003-770x470.jpg)
Jakarta, Gatranews.id – Kementerian Perindustrian membuka Pameran Produk Industri Keramik Tableware dan Glassware 2024. Pameran ini sebagai ajang pembuktian kemampuan industri nasional dalam menghasilkan produk unggulan.
Kegiatan ini menampilkan inovasi produk keramik dan kaca dengan desain kekinian, teknologi modern, dan sertifikasi berstandar SNI. Selain itu produk-produk yang ditampilkan juga memiliki sertifikasi halal dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian, M. Rum, menyebutkan bahwa pameran ini bukan sekadar promosi produk. Acara yang digelar di di Plaza Pameran Industri Kementerian Perindustrian ini juga sebagai sarana edukasi.
“Pameran ini dilengkapi dengan exhibition, talkshow, presentasi bisnis, hingga workshop. Ini menjadi wadah kolaborasi dan komunikasi bagi pelaku industri,” ujarnya di Jakarta, Rabu (11/12).
Ia menyoroti kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas terhadap perekonomian Indonesia. Pada kuartal III 2024, sektor ini memberikan kontribusi 17,18%, naik dari kuartal sebelumnya sebesar 16,70%. Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pun terus meningkat, menunjukkan optimisme sektor industri.
Sektor ceramic tableware dan glassware nasional menjadi perhatian khusus karena memiliki potensi besar. Industri ini menggunakan sumber daya lokal dan memiliki keterkaitan yang kuat.
“Namun, utilisasi kapasitas produksi masih di bawah 50%,” jelas M. Rum.
Meski begitu, permintaan pasar domestik dan global yang terus meningkat membuka peluang besar bagi industri ini. Sayangnya, tantangan dari produk impor masih membayangi.
M. Rum menegaskan pentingnya adopsi teknologi, riset, dan pengembangan produk untuk meningkatkan daya saing. Sertifikasi halal yang diwajibkan pada 2026 juga akan menjadi keunggulan kompetitif produk dalam negeri.
Dukungan Pemerintah
Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mendukung industri ini. Termasuk pemberlakuan SNI wajib untuk melindungi produk nasional dari impor berkualitas rendah. Kebijakan lain seperti insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) telah memberikan efisiensi biaya produksi dan mendorong investasi baru.
Sebagai bagian dari transformasi Making Indonesia 4.0, industri keramik tableware dan glassware diarahkan untuk memanfaatkan teknologi modern, praktik ramah lingkungan, dan inovasi desain. Hingga saat ini, enam industri telah mengikuti program pelatihan transformasi Industri 4.0 yang diselenggarakan Kementerian Perindustrian.
Pameran ini juga menjadi ajang apresiasi terhadap kerja keras asosiasi seperti ASAKI dan APGI dalam memajukan industri.
“Semoga pameran ini menjadi momentum untuk mempromosikan produk lokal, sekaligus mendorong kolaborasi di sektor ini,” ucap M. Rum.
Dengan tema “Bangga Produksi Dalam Negeri”, pameran ini resmi dibuka oleh M. Rum. Ia berharap, acara ini dapat menjadi titik balik bagi kebangkitan industri ceramic tableware dan glassware nasional.