Minimalkan Dampak Rumah Minim Ventilasi, AC Bisa Jadi Solusi

Jakarta, Gatranews.id – Rumah dengan ventilasi minim kerap menghadirkan berbagai masalah kesehatan dan kenyamanan. Udara di ruangan menjadi stagnan, lembap, hingga memicu penumpukan karbon dioksida. Situasi ini dapat menyebabkan sesak napas, sakit kepala, kelelahan, dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan.
Pengembunan pada jendela akibat kelembapan berlebih sering menjadi tanda ventilasi yang tidak memadai. Tanpa sirkulasi udara segar, udara kotor yang mengandung debu, polusi, dan karbon dioksida terperangkap di dalam ruangan.
Cara Atasi Ventilasi Buruk
Exhaust fan menjadi salah satu solusi. Alat ini mengalirkan udara kotor ke luar ruangan, membantu mencegah penumpukan kelembapan dan karbon dioksida. Dengan exhaust fan, ruangan menjadi lebih sehat dan tidak bau.
Selain itu, pendingin udara (AC) juga dapat menjadi alternatif. AC tidak hanya menurunkan suhu dan mengatur kelembapan, tetapi juga membantu sirkulasi udara di dalam ruangan.
“Perangkat yang dilengkapi fitur UVC Sterilization dapat secara efektif mensterilkan udara di kamar tertutup, mencegah pertumbuhan jamur akibat kelembapan,” ujar Head of Product Planning Department AQUA Elektronik Indonesia, Meiriano Ullman.
Salah satu AC yang memiliki fitur ini adalah AQA-KCR9VQCL dari AQUA Elektronik. Teknologi UV-C pada perangkat ini mampu mematikan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur.
Efisiensi Energi Jadi Unggulan
Selain fitur sterilisasi, AC ini juga mengusung teknologi Smart Inverter dengan Proportion Integration Differentiation (PID). Teknologi ini memungkinkan pengaturan suhu lebih presisi sambil menjaga konsumsi energi tetap efisien.
“PID membantu menjaga suhu kamar tetap stabil sesuai kebutuhan tanpa khawatir tagihan listrik tinggi,” tambah Rian dari AQUA Elektronik.
Perangkat ini juga memiliki fitur Eco Mode yang menawarkan empat mode penggunaan energi. Dalam mode tertentu, daya dapat dikontrol hingga 40%, atau hanya 160 watt untuk kapasitas ½ PK.
Fitur lain yang diunggulkan adalah Hyper PCB dan Wide Voltage. Hyper PCB memungkinkan AC tetap bekerja optimal pada tegangan 130V–264V, sekaligus memberikan perlindungan terhadap cairan, korosi, dan serangga. Sementara fitur Wide Voltage memastikan perangkat tetap berfungsi meski tegangan listrik tidak stabil.
Dengan solusi seperti ini, kamar minim ventilasi tetap dapat menjadi ruang yang sehat dan nyaman untuk beraktivitas.