January 14, 2025

Inovasi Pendidikan di Asia Tenggara: Meningkatkan Kualitas dan Menjembatani Kesenjangan

  • November 18, 2024
  • 3 min read
Inovasi Pendidikan di Asia Tenggara: Meningkatkan Kualitas dan Menjembatani Kesenjangan

Jakarta, Gatranews.id – International Baccalaureate (IB) sukses menyelenggarakan KTT Asia Tenggara tahunan di Jakarta pada Kamis (14/11).

Acara ini menjadi forum strategis bagi para pemimpin sekolah, pakar pendidikan, dan pendidik dari seluruh kawasan untuk berbagi pengetahuan serta mempromosikan praktik pendidikan terbaik.

Dengan tema “Berinovasi, Integrasi, Inspirasi”, pertemuan ini dihadiri oleh peserta dari berbagai institusi pendidikan, baik yang sudah menerapkan kurikulum IB maupun yang belum.

Salah satu pembicara utama, Jaspal Sidhu, pendiri sekaligus ketua SIS dan Inspirasi Group of Schools, mengulas materi bertajuk “Menjembatani Kesenjangan Pendidikan: Model yang Dapat Diskalakan dan Inovatif”.

Jaspal menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia, negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, dalam mencapai pendidikan berkualitas.

Ia mengacu pada hasil Programme for International Student Assessment (PISA) oleh OECD yang menunjukkan masih adanya kesenjangan dalam mutu pendidikan.

Pendekatan Inovatif untuk Pendidikan Terjangkau

Dalam paparannya, Jaspal memperkenalkan Model Setengah Biaya, sebuah strategi yang bertujuan menekan biaya pendidikan melalui ekspansi ke daerah-daerah kecil, mulai dari kota tingkat A hingga tingkat C. Dengan dukungan teknologi dan ekosistem kolaboratif, model ini dirancang untuk memastikan setiap sekolah memenuhi standar internasional.

Saat ini, SIS dan Inspirasi Group mengoperasikan 15 sekolah di 11 kota yang tersebar di empat negara, dengan dukungan dari investor yang berbagi visi yang sama. Meskipun menghadapi tantangan budaya di awal, pendekatan kolaboratif berhasil menciptakan lingkungan yang memungkinkan guru dan administrator untuk saling berbagi pengetahuan.

“Model pendidikan kami membuktikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses dengan biaya terjangkau. Dengan memanfaatkan teknologi kolaboratif, kami memastikan setiap sekolah terintegrasi dalam ekosistem yang mendukung keberlanjutan,” ujar Jaspal dalam pernyataan tertulisnya, Senin (18/11).

Pemberdayaan Guru sebagai Pilar Utama

Selain inovasi pada model pendidikan, Jaspal juga menekankan pentingnya pemberdayaan guru melalui Model EFFECTOR. Pendekatan ini berfokus pada delapan atribut utama yang mendukung kinerja tenaga pendidik, yaitu: ketekunan, keterbukaan pikiran, ketegasan, antusiasme, humor, ketepatan waktu, konsistensi, dan kesungguhan.

Inisiatif ini diperkuat melalui kolaborasi dengan Deloitte Singapura, yang memberikan dukungan dalam merekrut serta melatih guru, termasuk program inovatif seperti kamp pelatihan untuk menjangkau tenaga pendidik potensial di daerah terpencil.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril, turut mendukung gagasan ini.

Berdasarkan laporan PISA 2022, ia mengungkapkan bahwa 28% siswa Indonesia merasa terbantu oleh pembelajaran jarak jauh selama pandemi, melampaui rata-rata OECD sebesar 24%.

Hal ini, menurutnya, tidak terlepas dari peran guru sebagai ujung tombak transformasi pendidikan.

Model pendidikan inovatif yang diterapkan oleh SIS dan Inspirasi Group telah diakui oleh berbagai lembaga internasional, termasuk Bank Dunia dan Financial Times.

Ke depan, grup ini berencana memperluas jangkauan ke negara-negara berkembang untuk memastikan lebih banyak anak-anak mendapatkan akses ke pendidikan berkualitas yang dapat mengubah kehidupan.

“Pendidikan adalah alat perubahan paling efektif. Dengan memadukan praktik terbaik global, wawasan lokal, dan pendekatan inovatif, kami optimistis dapat terus menjembatani kesenjangan pendidikan dan menciptakan dampak signifikan di masa depan,” tutup Jaspal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *