December 9, 2024

Riset Ketenagakerjaan Tunanetra Rekomendasikan Langkah Konkret untuk Serap Tenaga Kerja Tunanetra di Sektor Formal

  • October 3, 2024
  • 4 min read
Riset Ketenagakerjaan Tunanetra Rekomendasikan Langkah Konkret untuk Serap Tenaga Kerja Tunanetra di Sektor Formal

Jakarta, Gatranews.id – Penelitian kolaboratif antara Indonesia, Filipina, dan Vietnam mengungkapkan faktor-faktor kunci keberhasilan tunanetra di sektor formal, serta tantangan yang masih dihadapi. Penelitian ini bertujuan mempercepat penyerapan tenaga kerja tunanetra melalui kebijakan dan program yang lebih inklusif, sesuai dengan mandat UU No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Penelitian dengan tema “Faktor Kunci Kesuksesan Tunanetra Bekerja di Sektor Formal” pun dilakukan oleh tiga organisasi yang mendampingi penyandang tunanetra, yaitu Mitra Netra (Indonesia), Resources of the Blind (Filipina), dan Sao Mai Center (Vietnam). Riset ini didukung oleh The Nippon Foundation dengan melibatkan 196 responden dari tiga negara.

Sebanyak 73% responden adalah individu yang telah bekerja, sementara 27% masih mencari pekerjaan. Penelitian ini menemukan bahwa latar belakang pendidikan tinggi dan pelatihan soft skill berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja tunanetra.

Kabag Humas & Divisi Ketenagakerjaan Mitra Netra, Aria Indrawati menyatakan bahwa dukungan dari pemerintah dan sektor swasta perlu diperkuat untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Pemberi kerja juga diharapkan untuk memahami potensi tunanetra di bidang teknologi, selain pendidikan.

Melalui penelitian ini, Indonesia juga belajar dari kemajuan yang telah dicapai oleh para tunanetra melalui dukungan kebijakan pemerintah dan sektor swasta di Filipina dan Vietnam. Rekomendasi dari penelitian ini termasuk pelatihan keterampilan, penguatan Unit Layanan Disabilitas, dan forum diskusi bagi pemberi kerja untuk meningkatkan pemahaman tentang ketenagakerjaan inklusif.

“Mitra Netra, berharap bahwa dari hasil penelitian, dukungan berbagai pihak untuk penyediaan lapangan kerja bagi tunanetra dapat terwujud dengan lebih baik, perusahaan-perusahaan swasta, BUMN dan BUMD serta lembaga pemerintah akan lebih proaktif dalam menyediakan kesempatan kerja bagi penyandang tunanetra, serta menciptakan lingkungan kerja yang inklusif,” ungkap Aria.

Keterlibatan Mitra Netra dalam proyek penelitian ini merupakan bentuk komitmen untuk memberdayakan dan mendukung tunanetra agar dapat hidup mandiri, cerdas, dan bermakna dalam masyarakat yang inklusif. “Kami juga berharap, baik pemerintah pusat dan daerah, serta pemberi kerja dari sektor BUMN, BUMD, dan swasta dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai landasan untuk merumuskan kebijakan dan program yang lebih efektif, mendorong praktik inklusif di tempat kerja, serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi tunanetra,” jelas Aria.

Berdasarkan survei, wawancara, dan Focused Group Discussion (FGD) yang dilakukan selama penelitian, ditemukan bahwa pendidikan tinggi menjadi salah satu faktor kunci bagi keberhasilan tunanetra dalam memasuki sektor formal. Sebanyak 85% dari 196 responden memiliki gelar Sarjana (S1), 13% mengantongi gelar Master (S2), dan 2% memiliki gelar Doktor (S3). Di Indonesia, 76% dari responden tunanetra berhasil menyelesaikan pendidikan S1, 22% mencapai gelar S2, dan 2% menyelesaikan S3.

Selain pendidikan, keterampilan interpersonal dan pelatihan soft skill juga memainkan peran penting dalam keberhasilan tunanetra di dunia kerja. Penelitian menunjukkan bahwa individu tunanetra yang telah bekerja menunjukkan kemampuan yang baik dalam berkomunikasi, bekerja sama dalam tim, serta memiliki etika kerja yang tinggi. Faktor-faktor ini membantu mereka beradaptasi dan berkembang dalam lingkungan kerja formal.

Perempuan Tunanetra dalam Dunia Kerja

Dari sisi gender, penelitian ini juga mengungkapkan tren positif mengenai kesetaraan akses antara laki-laki dan perempuan tunanetra dalam mendapatkan pekerjaan formal. Data menunjukkan bahwa 40% responden yang bekerja atau menunggu pekerjaan adalah perempuan, sementara 60% adalah laki-laki. Ini membuktikan adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender dalam kesempatan kerja bagi tunanetra.

Diversifikasi Peluang Kerja untuk Tunanetra

Meski sektor pendidikan menjadi pilihan utama bagi banyak tunanetra yang telah bekerja (28% responden bekerja di bidang pendidikan), penelitian ini menyoroti perlunya diversifikasi peluang kerja bagi tunanetra, terutama di sektor teknologi.

Teknologi informasi dinilai sebagai bidang yang sangat potensial untuk menyerap tenaga kerja tunanetra, terutama dengan perkembangan perangkat lunak yang mempermudah aksesibilitas. Di Filipina dan Vietnam, tunanetra telah berhasil berkarir sebagai programmer dan pekerja di bidang teknologi meskipun mereka tidak memiliki latar belakang pendidikan formal di bidang tersebut.

Oleh karena itu, penelitian merekomendasikan pelatihan keterampilan di bidang teknologi informasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja tunanetra di sektor ini. Selain itu, penting juga untuk memberikan dukungan berupa pelatihan soft skill, termasuk keterampilan komunikasi non-verbal, kemampuan berdiplomasi, dan keterampilan menulis.

Direktur Program The Nippon Foundation, Yosuke Ishikawa menuturkan bahwa alasan The Nippon Foundation mendukung penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang menghambat penyandang disabilitas visual dalam mendapatkan kesempatan kerja. Khususnya apa saja keberhasilan dan kegagalan hasil kerja melalui penelitian berbasis bukti.

“Sehingga penyandang disabilitas visual dapat memperoleh akses kepada pekerjaan yang lebih aman setelah menyelesaikan pendidikan tinggi. Melalui penelitian ini, The Nippon Foundation berharap Yayasan Mitra Netra dan organisasi mitranya di Vietnam dan Filipina dapat mewujudkan mekanisme dukungan ketenagakerjaan yang berkelanjutan dan menjadi model bagi wilayah lain untuk mempromosikan ketenagakerjaan yang lebih inklusif,” papar Yosuke.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *