February 11, 2025

Hari Paru Sedunia: AstraZeneca Indonesia Tegaskan Komitmen Tingkatkan Kesadaran akan Deteksi Dini dan Pengelolaan Penyakit Pernapasan

  • October 3, 2024
  • 2 min read
Hari Paru Sedunia: AstraZeneca Indonesia Tegaskan Komitmen Tingkatkan Kesadaran akan Deteksi Dini dan Pengelolaan Penyakit Pernapasan

Jakarta, Gatranews.id– Dalam memperingati Hari Paru Sedunia, AstraZeneca sebagai perusahaan farmasi terkemuka menegaskan kembali komitmennya dan turut serta mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan paru-paru serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini serta pengelolaan penyakit pernapasan.

Medical Director AstraZeneca Indonesia, dr. Feddy mengatakan, penyakit pernapasan kronis dapat membawa akibat yang merugikan pada individu dan masyarakat, karena mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup. “Penyakit pernapasan ini juga memberikan beban yang besar terhadap sistem kesehatan akibat meningkatnya angka rawat inap,” katanya dalam keterangan tertulisnyatertulisnya, Kamis (3/10).

Dampak penyakit pernapasan pada individu, komunitas, dan perekonomian suatu negara sangat besar, namun sering kali tidak mendapat perhatian yang memadai. Pada tahun 2019, penyakit pernapasan kronis menjadi penyebab kematian terbesar ketiga di dunia, memengaruhi sekitar 454 juta orang, dan angka kejadiannya terus meningkat setiap tahunnya.

Laporan Global Burden of Diseases 2019 yang dirilis Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) memperlihatkan bahwa jumlah kasus penyakit pernapasan di Indonesia cukup tinggi, seperti pneumonia, asma, PPOK, dan kanker paru.

Ddari beberapa penyakit pernapasan tersebut adalah pneumonia di Indonesia sebesar 5.900 kasus per 100 ribu penduduk; asma 504 kasus per 100 ribu penduduk; PPOK 145 kasus per 100 ribu penduduk; dan kanker paru 18 kasus per 100 ribu penduduk.

Faktor-faktor seperti polusi udara, kebiasaan merokok, dan penularan penyakit memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan paru-paru. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh adalah meningkatnya polusi udara saat ini, yang berdampak negatif pada kesehatan paru-paru.

Oleh karena itu, perlindungan dan perawatan kesehatan paru-paru menjadi hal yang penting untuk mendapatkan perhatian dari semua pihak, agar masalah ini dapat diatasi dengan cepat.

“Dalam menghadapi tantangan ini, kolaborasi lintas sektor menjadi sangat krusial. Berbagai inisiatif perlu dilaksanakan sebagai bentuk intervensi untuk mengurangi beban sistem kesehatan akibat penyakit pernapasan,” papar dr Freddy.

Untuk mencapai tujuan ini, lanjut dia, beberapa upaya dapat dilakukan, antara lain mengintegrasikan pemeriksaan kesehatan paru ke dalam program skrining kanker paru dan pemeriksaan kesehatan umum. “Selain itu, menargetkan populasi berisiko tinggi secara proaktif di pelayanan kesehatan primer, termasuk ketersediaan dan pelatihan profesional kesehatan untuk penggunaan alat spirometri” jelas dr. Feddy.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *