Penanganan Cedera Lutut dengan Teknologi Arthroscopy, Penanganan Komprehensif Cedera Orthopedi dengan Teknologi Terkini
Jakarta, Gatranews.id– Konsultan Sports Injury di Siloam Hospitals Mampang, dr. Isa An Nagib, Sp.OT (K) FICS menjelaskan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap cedera lutut serta berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi lutut.
“Faktor yang memengaruhi penyakit lutut dapat dibedakan berdasarkan cedera atau bukan cedera, seperti penuaan atau infeksi. Orang yang sering melakukan olahraga dengan intensitas tinggi lebih berisiko mengalami cedera lutut, sementara pada usia lanjut, gejala pengapuran lebih umum terjadi,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/10).
Dr. Isa juga mengingatkan sering kali rasa sakit di lutut diabaikan hingga kondisinya memburuk. “Dengan teknologi medis yang semakin maju, penyakit sendi lutut dapat disembuhkan lebih cepat jika ditangani sejak dini,” tambahnya.
Dalam hal ini, dr. Isa memperkenalkan prosedur operasi arthroscopy sebagai solusi canggih untuk menangani cedera lutut. “Arthroscopy adalah prosedur operasi minimal invasif dengan luka yang sangat kecil, kurang dari 1 cm, sehingga pemulihannya lebih cepat,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan agar berhati-hati saat melakukan olahraga dengan gerakan meloncat karena dapat meningkatkan risiko cedera lutut.
Cedera Tangan dan Pencegahannya
Selain cedera lutut, dr. Aakash, M.Biomed, Sp.OT (K), Konsultan Hand, Upperlimb, Microsurgery, menekankan pentingnya peregangan tangan, terutama bagi mereka yang sering mengetik atau bermain game dalam waktu lama.
“Peregangan tangan sangat penting bagi mereka yang mengetik atau bermain game selama 3-4 jam berturut-turut, untuk menghindari kondisi trigger finger atau kondisi kekakuan pada jari dan tangan lainnya,” paparnya.
dr. Aakash juga menyarankan agar melakukan peregangan pada lengan dan siku guna mencegah cedera lebih lanjut. Ia juga menyebut kini operasi untuk cedera tangan dapat dilakukan dengan teknik arthroscopy, yang memungkinkan pemulihan lebih cepat serta menurunkan risiko komplikasi.
Kedua dokter ini juga menjelaskan tindakan arthroscopy di Siloam Hospitals Mampang sudah sesuai dengan standar internasional. “Kami menggunakan peralatan dan teknik operasi yang terus berkembang, sehingga tidak kalah dengan penanganan di luar negeri,” ujar dr. Isa.
Siloam Hospitals Mampang memiliki tim medis yang terdiri dari berbagai spesialis, termasuk spesialis bedah ortopedi, kedokteran olahraga, rehabilitasi medik, fisioterapi, nutrisi, hingga psikologi olahraga. Kolaborasi antar-disiplin ini bertujuan untuk memastikan pemulihan yang cepat dan efektif bagi setiap pasien.