Komitmen PT Nusa Halmahera Minerals dalam Mewujudkan Green Mining dan Pelestarian Lingkungan
Jakarta, Gatranews.id – PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara operasional tambang dan pelestarian lingkungan. Di bawah kepemimpinan Haji Robert Nitiyudo Wachjo, NHM aktif melaksanakan berbagai inisiatif yang memberikan dampak positif bagi masyarakat serta lingkungan sekitar.
NHM menyadari sepenuhnya dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan emas, sehingga perusahaan berkomitmen menjalankan praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. Komitmen ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk memastikan keberlanjutan operasional yang selaras dengan kelestarian lingkungan.
Penerapan Konsep Green Mining di Tambang Gosowong
Tambang emas Gosowong di Maluku Utara mengimplementasikan konsep “Green Mining” yang memastikan setiap aktivitas pertambangan memperhatikan aspek lingkungan.
“Kami secara rutin melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap dampak-dampak yang mungkin timbul akibat aktivitas tambang kami. Semua data tersebut dicatat, diukur, diperbarui, dan dievaluasi dengan sangat detail,” ungkap Widi Wijaya, Manajer Departemen Lingkungan PT NHM, dalam pernyataan tertulisnya, Senin (23/9).
Reklamasi dan Rehabilitasi Lahan
Sejak 2015, NHM telah memulai program reklamasi lahan untuk mengembalikan kawasan bekas tambang ke kondisi semula. Penanaman vegetasi yang sesuai dilakukan untuk memulihkan ekosistem alami.
Perusahaan juga memprioritaskan pengelolaan dan pemantauan kualitas air serta udara guna mencegah terjadinya pencemaran yang dapat membahayakan masyarakat setempat maupun ekosistem lokal.
Selain reklamasi, NHM juga melaksanakan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) untuk menjaga kualitas air serta memulihkan fungsi ekosistem sungai yang mungkin terpengaruh oleh aktivitas tambang. Program rehabilitasi DAS pertama dimulai bersamaan dengan reklamasi pada 2015, meliputi area seluas 262,69 hektare di Bukit Tinggi, Kecamatan Malifut.
NHM juga merehabilitasi tujuh blok di Akelamo Cibok dan Gamsungi, Kecamatan Kao Teluk, yang berada di hutan lindung dan hutan produksi dengan luas mencapai 1.931,65 hektare.
Program Rehabilitasi DAS 2
Sejak 2017, NHM memperluas program rehabilitasi dengan mencakup wilayah Hutan Lindung Gunung Hamiding I dan Hutan Produksi Terbatas Ake Ngabengan Gunung Tolu-Tolu di Kecamatan Galela, dengan total area rehabilitasi mencapai 1.966 hektare. Langkah-langkah tersebut menunjukkan komitmen NHM terhadap pertambangan berkelanjutan sekaligus pelestarian lingkungan.
Pabrik Dry Stack Tailing (DST)
Pada Februari 2023, NHM meresmikan pabrik Dry Stack Tailing (DST), yang merupakan fasilitas pengolahan limbah ramah lingkungan pertama di Indonesia. Pabrik ini dibangun sejak Januari 2022 dengan investasi Rp250 miliar dan menggunakan teknologi tanpa merkuri. Dilengkapi dengan instalasi Filter Press, pabrik ini memungkinkan pengolahan tailing yang aman dan efisien. Limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pembuatan genteng, batu bata, dan perbaikan infrastruktur lokal.
“Pabrik DST ini merupakan yang pertama di Indonesia, dan NHM bangga menjadi pelopor dalam pengolahan limbah tambang yang ramah lingkungan,” ujar Haji Robert Nitiyudo Wachjo, Presiden Direktur NHM.
Penghargaan PROPER dan Sertifikasi ISO
Sebagai bukti komitmen NHM terhadap pengelolaan lingkungan, perusahaan berhasil meraih Peringkat Biru dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk periode Juli 2021 – Juni 2022. Penghargaan ini diserahkan pada 1 April 2023.
PROPER adalah program tahunan KLHK yang menilai kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan, mencakup pengelolaan dokumen lingkungan, pencemaran air, udara, dan pengelolaan limbah B3. NHM saat ini tengah berupaya meningkatkan peringkat PROPER menjadi Hijau pada 2024 dengan membentuk Komite PROPER yang melibatkan sinergi lintas departemen untuk mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan.
NHM juga telah mengintegrasikan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 dengan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ISO 45001 sejak Januari 2024. Audit internal dan eksternal yang dilakukan oleh TSI Sertifikasi Internasional pada Agustus 2024 bertujuan untuk meraih sertifikasi ISO 14001 dan 45001, memastikan bahwa perusahaan menerapkan praktik terbaik dalam pengelolaan lingkungan dan keselamatan kerja.