Indonesia Kuasai 80 Persen Pasar Gambir Dunia
Jakarta, Gatranews.id – Indonesia berhasil menjadi eksportir terbesar Uncaria gambir Roxb di dunia, dengan menguasai 80% pasar global. Ekspor terbesar menuju India, diikuti Jepang, Tiongkok, Pakistan, Bangladesh, dan beberapa negara Eropa.
Pada tahun 2022, nilai ekspor gambir Indonesia mencapai US$90 juta. Angka ini diproyeksikan terus meningkat seiring perbaikan kualitas produksi dan ekspansi pasar. Harganya di pasar internasional bervariasi antara US$7.500 hingga US$10.000 per ton.
Menurut Asisten Deputi Pembaharuan dan Kemitraan Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Destry Anna Sari, komoditas ini memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan industri farmasi, penyamakan kulit, dan pengobatan tradisional.
“Gambir adalah komoditas yang sangat dibutuhkan oleh industri dunia karena manfaatnya untuk kesehatan,” kata Destry dalam keterangannya pada Minggu (22/9).
Baca juga: Dapat 3 Penghargaan Sekaligus, dr Ayu Widyaningrum Ungkap Rahasia Suksesnya
Sebagian besar ekspor berasal dari Sumatera Barat, yang dikenal sebagai penghasil utama komoditas ini. Faktor geografis, iklim yang mendukung, serta warisan budaya menjadikan Sumatera Barat penghasil gambir terbesar di Indonesia.
Peran Koperasi dalam Pengelolaan Gambir
Destry juga menyoroti peran koperasi dalam mengoptimalkan potensi gambir di Sumatera Barat. Salah satu contohnya adalah Koperasi Serba Usaha (KSU) Bangkit Mandiri di Kabupaten Pesisir Selatan. Koperasi ini, yang beranggotakan 83 orang, menjadi pusat pelatihan, peningkatan kualitas pengolahan, serta pemasaran.
“KSU Bangkit Mandiri telah menerapkan teknik pengolahan berkualitas tinggi dengan kadar katekin mencapai 90%. Kualitas ini sangat penting untuk memenuhi standar industri,” tambah Destry.
Koperasi ini memproduksi empat jenis gambir, mulai dari kualitas tertinggi dengan kadar katekin 90% hingga kualitas terendah dengan kadar 40-50%. Kapasitas produksinya mencapai 2-10 ton per minggu.
KSU Bangkit Mandiri memasok ke India dan Jepang, serta bermitra dengan perusahaan pengolahan lokal di Sumatera Barat. Di pasar domestik, koperasi ini bekerja sama dengan Koperasi Produsen Syariah Gambir Anam Koto Mandiri di Kabupaten Lima Puluh Kota untuk memproduksinya dalam bentuk bubuk.
Peningkatan Pasar dan Peran Koperasi
KemenKopUKM juga mendukung KSU Bangkit Mandiri untuk memperluas pasar melalui ajang Trade Expo Indonesia 2024. Destry menyebut bahwa permintaan komoditas ini akan terus meningkat, termasuk untuk kebutuhan dalam negeri seperti industri makanan, obat-obatan, dan kosmetik.
“Konsumen domestik semakin menyadari pentingnya produk alami yang ramah lingkungan,” ujarnya.
Destry menegaskan bahwa KemenKopUKM akan terus mendukung peran koperasi dalam pengelolaan gambir.
“Dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan, produksi gambir dapat menguntungkan masyarakat lokal dan juga berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan,” tutupnya.