AstraZeneca Dukung BPOM dan IPMG Luncurkan Pilot Project E-Labeling Untuk Tingkatkan Literasi Kesehatan dan Mengurangi Sampah Kertas

Jakarta, Gatranews.id – AstraZeneca, pemimpin global di bidang biofarmasi bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) dengan bangga mengumumkan dukungannya terhadap BPOM dan IPMG dalam transisi perusahaan menuju e-labeling sebagai proyek percontohan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi kesehatan dan mengurangi penggunaan kertas melalui digitalisasi.
“Kami bertujuan untuk secara signifikan mengurangi konsumsi kertas dan limbah yang dihasilkan di seluruh operasi perusahaan dengan beralih dari pelabelan berbasis kertas tradisional ke format digital,” ungkap Esra Erkomay, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia, dalam keterangan tertulisnya pada Minggu (15/9).
Langkah strategis ini menegaskan dedikasi AstraZeneca terhadap keberlanjutan perawatan kesehatan dan pengelolaan lingkungan. Inisiatif ini juga selaras dengan misi perusahaan yang lebih luas untuk meningkatkan layanan kesehatan global sambil meminimalkan jejak ekologis.
“Inisiatif e-labeling juga mewakili langkah penting menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dalam perawatan kesehatan, dengan memanfaatkan teknologi digital untuk merampingkan proses dan meminimalkan dampak lingkungan,” papar Esra.
Informasi produk farmasi sangat penting untuk memastikan penggunaan produk secara aman dan efektif. Kurangnya pemahaman dan kepatuhan terhadap informasi produk sering dikaitkan dengan hasil kesehatan yang buruk dan peningkatan biaya pada sistem layanan kesehatan.
E-labeling menyediakan label elektronik dengan informasi produk yang dapat diakses oleh tenaga kesehatan dan masyarakat melalui pemindaian barcode 2D atau pengecekan nomor registrasi produk menggunakan aplikasi BPOM mobile (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Program ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman pasien terhadap penggunaan obat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepatuhan dan efektivitas perawatan (The International Federation of Pharmaceutical Manufacturers and Associations, 2023).
“Di AstraZeneca, kami menyadari peran penting yang dimainkan informasi ini dalam perawatan pasien,” jelas Esra. “Dengan beralih ke e-labeling, kami mengambil langkah penting lainnya menuju ambisi besar kami untuk mencapai Zero Carbon.”
Selain itu, inisiatif ini terhubung dengan program keberlanjutan unggulan AstraZeneca, AZ Forest, yang berfokus pada pengelolaan hutan berkelanjutan dan upaya konservasi. “Di AstraZeneca, kami berkomitmen untuk memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat, komunitas, dan planet,” tegas Esra.
Sebagai bagian dari komitmen ini, AstraZeneca baru-baru ini menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. MoU ini memperkuat komitmen perusahaan untuk menanam 20 juta pohon guna merevitalisasi lahan rusak di sepanjang Sungai Citarum.
Kolaborasi ini menandai langkah penting dalam upaya mendukung reboisasi, keanekaragaman hayati, dan konservasi sumber daya air, serta menyediakan mata pencaharian yang berkelanjutan melalui program AZ Forest.