February 11, 2025

Paya Pinang Group Inisiasi Penanaman Padi Gogo di Lahan Kelapa Sawit

  • September 9, 2024
  • 3 min read
Paya Pinang Group Inisiasi Penanaman Padi Gogo di Lahan Kelapa Sawit

Batubara, Gatranews.id – PT Hasjrat Tjipta (Paya Pinang Group) memulai penanaman padi gogo sebagai tanaman sela di antara kebun kelapa sawit. Penanaman ini dilakukan di lahan seluas 186 hektare milik petani yang tergabung dalam empat kelompok tani (poktan) mitra Paya Pinang.

Adapun keempat poktan tersebut adalah Tani Mandiri, Sawita Makmur, Wahana Sawit Jaya, dan Tualang Baru. Penanaman padi gogo ini merupakan bagian dari Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).

Ketua Umum Rumah Sawit Indonesia (RSI), Kacuk Sumarto menyampaikan bahwa program ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani.

“Petani nantinya tidak hanya menjual buah sawit, tapi juga bisa memproduksi minyak sawit sendiri,” kata Kacuk dalam acara Tasyakuran Tanam Perdana Serentak di Kecamatan Laut Tador, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Sabtu (7/9).

Kacuk juga menyoroti isu pangan global, di mana pertumbuhan penduduk semakin meningkat namun daya dukung bumi menurun. Menurutnya, Indonesia sebagai negara di garis khatulistiwa memiliki potensi besar untuk memproduksi pangan dan energi berkelanjutan, termasuk padi gogo yang kaya gizi.

Perwakilan direksi PT Hasjrat Tjipta, Bambang Eko menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung PSR sejak tahun 1984. Lebih dari 29 poktan telah menjadi mitra Paya Pinang, dengan 186 hektare lahan ditanami padi gogo pada tahap pertama ini. Program tersebut nantinya akan diperluas ke wilayah Asahan, Sumut.

Baca juga: Majukan UMKM, KemenKopUKM Siapkan 5 Fondasi

Pj Bupati Batubara, Heri Wahyudi Marpaung mengapresiasi upaya Paya Pinang. Menurutnya, penanaman padi gogo sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk menurunkan angka stunting, yang saat ini mencapai 17% di Kabupaten Batubara.

“Kandungan gizi padi gogo diharapkan bisa membantu menurunkan angka stunting,” ujar Heri.

Heri juga mendukung program RSI yang mendorong petani memproduksi minyak sawit sendiri. Ia berharap Batubara dapat memiliki pabrik kelapa sawit (PKS) yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Sehingga pendapatan asli daerah (PAD) meningkat dan tidak bergantung pada Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Alokasi Khusus (DAK).

Dukungan Kementerian Pertanian

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian, Ardi Praptono mengatakan bahwa PSR bertujuan meningkatkan produktivitas sawit nasional tanpa perlu memperluas lahan. Oleh karena itu, Kementan akan mendukung program ini dengan menyediakan sarana dan prasarana setelah tanaman mulai berbuah.

“Pemerintah juga fokus pada ketahanan energi melalui biofuel, sehingga sawit memiliki peran penting,” jelasnya.

Program PSR dan penanaman padi gogo di Batubara, Labuhan Batu, dan Serdang Bedagai akan dijadikan proyek percontohan kemitraan antara perusahaan dan petani sawit.

“Penanaman padi gogo diharapkan bisa meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani,” kata Ardi.

Ketua Poktan Tani Mandiri, Ruslan Sinaga, menyampaikan rasa syukur karena kelompoknya terpilih sebagai mitra binaan program PSR. Ia juga berterima kasih kepada Paya Pinang Group atas pendampingan yang diberikan hingga kelompoknya berhasil mendapatkan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).

Sulaiman Ginting dari HarvestPlus Solution juga menyebut bahwa bibit padi yang digunakan sangat bagus.

“Padi Gogo yang ditanam di Paya Pinang ini berasal dari benih yang mendapatkan perlakuan bio fortifikasi Zn, yang bergizi tinggi bagus untuk penanganan stunting,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *