January 14, 2025

Hub Space 2024: Menhub Beberkan Capaian Konektivitas Indonesia dalam Satu Dekade

  • September 6, 2024
  • 3 min read
Hub Space 2024: Menhub Beberkan Capaian Konektivitas Indonesia dalam Satu Dekade

Jakarta, Gatranews.id – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, secara resmi membuka Hub Space 2024 di JIExpo, Jakarta, Jumat (6/9).

Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan untuk mensosialisasikan berbagai capaian pembangunan infrastruktur transportasi yang telah mendukung konektivitas Indonesia selama 10 tahun terakhir.

Hadir dalam acara pembukaan tersebut Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, mantan Menteri Perhubungan, kepala daerah, serta pemangku kepentingan di sektor transportasi.

“Pak Wapres, Hub Space merupakan kegiatan yang bertujuan menyampaikan capaian sektor transportasi dan apresiasi terhadap pihak-pihak yang berkontribusi besar terhadap kepentingan-kepentingan transportasi,” ujar Budi Karya saat membuka Hub Space 2024.

Pembangunan Infrastruktur Transportasi

Budi Karya mengungkapkan bahwa Kemenhub telah melaksanakan berbagai pembangunan dan rehabilitasi di sektor transportasi darat, laut, dan udara selama satu dekade terakhir.

Menurut Budi Karya, Kemenhub telah merehabilitasi 193 pelabuhan di seluruh Indonesia, membangun puluhan bandara, serta membuat rel ganda untuk mempercepat mobilitas kereta api.

“Kebangkitan itu kita membangun 45 Proyek Strategis Nasional (PSN), 193 pembangunan rehabilitasi pelabuhan-pelabuhan yang di ujung Utara Indonesia, ujung Selatan, ujung Barat, Timur kita lakukan. Melakukan 91 bandara dan membangun lebih dari 25 bandara, membangun 157 terminal-terminal di seluruh Indonesia dan 80 program kereta api,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan bahwa pelayanan kereta api terus meningkat berkat pembangunan rel ganda, khususnya di wilayah Jabodetabek.

“Pelayanan kereta api meningkat karena kita membangun rel ganda, membangun rel double-double track di sekitar Jabodetabek,” tambahnya.

Pembangunan ini, lanjut Budi Karya, telah mempercepat jarak tempuh antar-daerah, memudahkan mobilitas warga, dan meningkatkan efisiensi transportasi.

“Sehingga di satu sisi Jakarta-Surabaya yang tadinya 10 jam sekarang menjadi 8 jam. Jakarta-Solo yang tadinya 8 jam sekarang 6 jam. Ini menjadi kecenderungan masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api sebagai alternatif,” ujar Budi Karya.

Transportasi yang Terjangkau dan Berkeadilan

Selain itu, Kemenhub juga mendorong kerja sama dengan pemerintah daerah untuk menghadirkan transportasi yang terjangkau, nyaman, dan adil bagi seluruh masyarakat.

“Tidak terbatas di situ saja. bahwa di perkotaan dan kabupaten kita memiliki konsep bahwa yang kita lakukan harus merupakan transportasi yang terjangkau, nyaman dan berkeadilan,” jelasnya.

Ia menambahkan, konsistensi pemerintah terlihat dalam pembangunan Kapal Perintis, Kapal Tol Laut, Kapal Ternak, serta jembatan udara di wilayah terpencil seperti Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.

“Membangun Kapal Tol Laut, membangun Kapal Ternak, membangun jembatan udara untuk ketinggian baik di Papua, Sulawesi, maupun di Kalimantan maupun Sumatera,” tambah Budi Karya.

Sejalan dengan Visi Indonesia Sentris

Menurut Budi Karya, capaian ini sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk mewujudkan Indonesia sentris. “Ini merupakan visi misi Presiden dan Wakil Presiden,” katanya.

Komitmen Transportasi Inklusif dan Modern

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menambahkan bahwa Hub Space mencerminkan komitmen kuat pemerintah dalam menyediakan sistem transportasi yang efisien, modern, inklusif, dan terintegrasi.

“Pemerintah daerah bertanggung jawab mulai dari perencanaan, pengelolaan, hingga pengendalian kemacetan. Menghadapi ragam tantangan di sektor transportasi yang semakin kompleks tersebut, Pemerintah melakukan berbagai upaya penting untuk memajukan transportasi dan konektivitas di Indonesia,” kata Ma’ruf Amin.

Ia juga menekankan pentingnya memastikan bahwa transportasi publik dapat menjangkau semua lapisan masyarakat dengan tarif yang sesuai, serta penerapan teknologi cerdas dalam sistem transportasi.

“Transportasi publik harus menjangkau seluruh lapisan masyarakat dengan tarif yang sesuai. Penggunaan aplikasi digital dalam sistem transportasi cerdas harus semakin diperluas, dan perencanaan transportasi masa depan harus memperhitungkan dampak terhadap lingkungan yang ditimbulkan,” tutup Ma’ruf.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *