Warga Turki Tolak Kapal Perang AS dan Nyatakan Dukungan untuk Palestina
Ankara, Gatranews.id – Ribuan warga Turki turun ke jalan di Izmir pada Selasa (3/9) untuk memprotes kedatangan kapal perang Amerika Serikat di pelabuhan kota tersebut.
Demonstrasi ini dilakukan sebagai wujud solidaritas terhadap Palestina serta penolakan terhadap dukungan militer yang diberikan AS kepada Israel, terutama di tengah krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
Protes dimulai sejak Senin (1/9), ketika berbagai kelompok politik dan organisasi masyarakat berkumpul di pintu masuk pelabuhan Izmir.
Mereka mengecam kehadiran USS Wasp, kapal perang AS yang dianggap sebagai simbol imperialisme dan keterlibatan AS dalam mendukung tindakan militer Israel di Timur Tengah. Menurut laporan Press TV, kapal ini adalah bagian dari armada yang dikirim oleh AS untuk memperkuat posisi Israel di wilayah tersebut.
Para demonstran membawa spanduk-spanduk besar dan mengibarkan bendera Palestina, menyuarakan pesan tegas bahwa pelabuhan Turki tidak boleh digunakan sebagai basis logistik untuk aksi militer yang mendukung penindasan.
Slogan-slogan seperti “Hancurkan Israel,” “Hancurkan NATO,” dan “Hancurkan AS” menggema di sepanjang pelabuhan, menuntut agar kapal perang tersebut segera meninggalkan perairan Turki.
Protes ini juga ditujukan sebagai penghormatan kepada korban tewas di Gaza akibat serangan Israel yang didukung oleh Amerika Serikat.
USS Wasp, yang membawa sekitar 1.500 tentara Amerika, tiba di pelabuhan Izmir pada Minggu setelah sebelumnya berpartisipasi dalam latihan militer bersama Angkatan Laut Turki di Laut Aegea.
Kapal tersebut, bersama dengan kapal-kapal pendukungnya, USS Oak Hill dan USS New York, telah beroperasi di kawasan ini sejak Juni sebagai bagian dari strategi pencegahan AS terhadap ancaman yang ditujukan kepada Israel, di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah Timur Tengah.
Dalam aksi protes yang terus berlanjut, para demonstran mengeluarkan ultimatum kepada otoritas lokal, termasuk Gubernur Izmir, menyatakan bahwa mereka tidak akan menghentikan protes mereka hingga kapal USS Wasp angkat kaki dari pelabuhan tersebut.
Mereka juga dengan lantang mengecam peran AS dalam berbagai konflik global, termasuk di Irak, Suriah, dan negara-negara lain di Asia Barat, yang telah menyebabkan penderitaan besar bagi penduduk sipil.