February 11, 2025

Abu Ubaida Tegaskan Netanyahu Bertanggung Jawab atas Kematian Sandera di Gaza

  • September 3, 2024
  • 3 min read
Abu Ubaida Tegaskan Netanyahu Bertanggung Jawab atas Kematian Sandera di Gaza

Gaza, Gatranews.id – Abu Ubaida, juru bicara dari Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengeluarkan pernyataan tegas yang menyebutkan bahwa Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, beserta pasukan Israel, sengaja menggagalkan kesepakatan pertukaran tahanan demi agenda politik mereka. Lebih lanjut, ia menuding bahwa Israel secara sadar terlibat dalam pembunuhan para sandera melalui serangan udara yang terus menerus menghantam wilayah Gaza.

Dalam pernyataannya yang dipublikasikan melalui akun resmi Telegram dan dikutip oleh media Ar Resalah, Abu Ubaida menegaskan bahwa setelah insiden yang terjadi di Nuseirat, para Mujahidin telah menerima instruksi baru.

“Terkait tindakan yang harus diambil jika tentara pendudukan mendekati lokasi sandera.” ujarnya pada Senin (2/9).

Abu Ubaida juga mengecam kebijakan Netanyahu yang lebih mengedepankan aksi militer daripada negosiasi damai. Ia mengingatkan bahwa pilihan tersebut hanya akan mengakibatkan sandera dikembalikan ke keluarga mereka dalam keadaan tak bernyawa. Teguran keras ini mencerminkan kekhawatiran Hamas bahwa strategi militer Israel hanya akan memperburuk kondisi di lapangan.

Pada Ahad (1/9), militer Israel mengumumkan penemuan enam jenazah sandera Palestina di sebuah terowongan di Jalur Gaza, setelah operasi darat intensif yang berlangsung selama beberapa bulan. Identitas jenazah tersebut telah diverifikasi oleh pihak berwenang Israel, meskipun rincian lebih lanjut mengenai kondisi mereka masih menjadi perdebatan.

Hamas segera merespon dengan tuduhan serius bahwa serangan udara Israel bertanggung jawab atas kematian para tahanan tersebut. Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, dalam sebuah konferensi pers, mengkonfirmasi bahwa mayat-mayat tersebut ditemukan di terowongan di wilayah Rafah, bagian selatan Jalur Gaza, tempat di mana operasi darat Israel difokuskan.

Selain itu, Hamas juga mengkritik keras Amerika Serikat, yang dianggap mendukung tanpa syarat agresi Israel di Gaza. Sejak 7 Oktober, gelombang serangan udara Israel terus menggempur Jalur Gaza, menyasar rumah sakit, gedung-gedung publik, dan permukiman warga sipil. Blokade ketat yang diberlakukan oleh Israel juga memperburuk situasi kemanusiaan, dengan memutus pasokan air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke wilayah yang terkepung tersebut.

Menurut laporan terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 40.786 warga Palestina, sementara 94.224 lainnya mengalami luka-luka. Krisis ini juga memaksa sekitar 90% populasi Jalur Gaza untuk meninggalkan rumah mereka, mencari perlindungan dari konflik yang terus berkecamuk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *