January 14, 2025

Sudah Kelewat Batas, Joko Anwar Ikut Aksi Kawal Putusan MK

  • August 22, 2024
  • 3 min read
Sudah Kelewat Batas, Joko Anwar Ikut Aksi Kawal Putusan MK

Jakarta, Gatranews.id – Sineas Joko Anwar, ikut serta dalam demonstrasi yang digelar di kawasan DPR RI Jakarta, Rabu (22/8).

Dalam wawancara eksklusif dengan media, Joko mengungkapkan pandangannya yang kritis mengenai keadaan pemerintahan saat ini, yang menurutnya telah melewati batas kewajaran.

Dalam kesempatan tersebut, Joko Anwar menekankan bahwa kebijakan pemerintah memiliki dampak besar terhadap masyarakat luas, termasuk pada sektor profesinya sebagai sineas.

“Kebijakan pemerintah tentu akan mempengaruhi masyarakat dan profesi kita ya. Mungkin sekarang dilihat secara ekonomi kita bisa bekerja dengan baik, kita bisa hidup dengan baik dan bekecukupan, tapi apa gunanya kalau tatanan kita ancur?” ujar Joko Anwar.

Joko melanjutkan dengan menekankan kekhawatirannya tentang masa depan negara jika pemerintah terus menerapkan kebijakan yang dianggap sewenang-wenang.

“Kalau ngomongin negara tentu impact-nya jangka panjang. Mungkin sekarang kita merasa bisa hidup nyaman tapi ke depannya bisa seperti apa? Mengerikan sih kalau membayangkan penguasa bisa berbuat apa saja demi apapun yang mereka mau,” tambahnya, menegaskan kekhawatiran akan dampak jangka panjang dari kebijakan yang tidak bijaksana.

Sebagai sineas, Joko Anwar menjelaskan bahwa kehadirannya dalam demonstrasi ini bukanlah sebagai representasi dari dunia perfilman, melainkan sebagai warga negara yang peduli terhadap nasib bangsa.

“Saya sebagai warga sipil aja, tapi walaupun saya gak articulate bersuara soal tata negara dan pemerintahan, secara hati nurani kita merasa sudah kelewatan yaa,” kata Joko.

Joko juga mengekspresikan kekecewaannya terhadap pemerintah yang dianggapnya terlalu terbuka dalam penggunaan hukum untuk kepentingan pribadi mereka.

“Para penguasa sudah vulgar banget menggunakan perkakas hukum untuk melenggangkan yang mereka mau,” tegasnya, mengkritik bagaimana hukum digunakan untuk mencapai tujuan yang dianggap tidak adil.

Joko Anwar menyadari bahwa selama ini banyak masyarakat yang hanya berani bersuara melalui media sosial, yang menurutnya tidak cukup efektif untuk menggerakkan perubahan nyata. Oleh karena itu, ia merasa penting untuk melakukan aksi nyata dengan turun ke jalan.

“Selama ini kita diam, bersuara di sosial media tapi sepertinya gak cukup, jadi butuh ada kita secara fisik berkumpul sesama masyarakat sipil mulai dari buruh, mahasiswa dan siapa aja untuk menunjukkan masyarakat masih ada, rakyat masih ada,” ujarnya, menekankan pentingnya kehadiran fisik dalam demonstrasi sebagai bentuk dukungan nyata.

Ketika ditanya mengenai siapa yang menemaninya dalam aksi tersebut, Joko mengungkapkan bahwa ia datang sendiri tanpa rencana khusus.

“Kalau saya kebetulan ada beberapa asosiasi dan kelompok di perfilman, ngobrolin aja, tapi gak janjian sih kita jalan masing-masing terus ketemu di sini tapi gak ada sebuah gerakan yang udah terorganisasi jalan bareng, gak ada ya,” jelasnya.

Joko Anwar menegaskan bahwa kehadirannya dalam demonstrasi ini sepenuhnya didorong oleh hati nurani.

“Yes hati nurani itu yang kita punya, kalau itu udah gak ada kayaknya akan berbuat seperti para penguasa dan wakil rakyat di dalam sana,” katanya, menggarisbawahi motivasi pribadi yang mendasari partisipasinya.

Joko Anwar juga menyoroti bahwa tujuan utama dari aksi ini adalah untuk menuntut agar DPR tidak mengganggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang sudah final dan mengikat.

“Tentunya kita berkumpul untuk beberapa tuntutan, supaya DPR tidak mengganggu putusan MK yang seharusnya sudah final dan mengikat yakni putusan MK nomor 60 tahun 2024 tentang threshold untuk calon Pilkada dan juga putusan nomor 70 tahun 2024 tentang batas umur pencalonan kepala daerah,” tuturnya, menjelaskan tuntutan spesifik dari demonstrasi.

Joko Anwar pun menekankan bahwa aksi ini bukan hanya tentang Pilkada, tetapi merupakan ekspresi kekecewaan masyarakat yang merasa dipermainkan oleh pemerintah.

“Ini bukan soal Pilkada aja, cuman emang kita muaknya ketika isu Pilkada ini. Ya ini untuk nunjukkin untuk cukup lah kita dipermainkan dan dianggap tidak ada,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *