February 11, 2025

Yaqut Cholil Qoumas Tegaskan Belum Terima Surat Pemecatan dari PKB

  • August 20, 2024
  • 3 min read
Yaqut Cholil Qoumas Tegaskan Belum Terima Surat Pemecatan dari PKB

Jakarta, Gatranews.id – Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Yaqut Cholil Qoumas, menegaskan bahwa hingga saat ini dirinya belum menerima surat resmi terkait pemecatannya dari PKB.

Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas pernyataan Wakil Ketua Umum PKB, Hanif Dhakiri, yang menyebutkan bahwa keanggotaan Yaqut telah dicabut, yang berarti ia dikeluarkan dari partai.

“Pecat dari apa? Tidak ada surat kepada saya. Lho, ini kok tiba-tiba mau muktamar main pecat. Dagelan saja. Memang sampai sekarang tidak ada undangan menghadiri muktamar. Tapi sampai detik ini saya masih anggota PKB,” ujar Yaqut di Jakarta, Selasa (20/8).

Sebelumnya, kabar tentang pemecatan Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), dan mantan Sekjen PKB Lukman Edy dari keanggotaan partai, telah menjadi berita utama di berbagai media.

Langkah pemecatan ini semakin jelas setelah DPP PKB memutuskan untuk tidak mengundang ketiga tokoh tersebut ke Muktamar PKB yang dijadwalkan berlangsung di Bali pada 24-25 Agustus 2024.

Mereka dituduh telah berkampanye untuk partai lain, yang dianggap merusak kehormatan PKB. Oleh karena itu, kehadiran mereka di muktamar tidak diizinkan, dan keanggotaan mereka dianggap telah gugur.

Menteri Agama RI ini tampak tidak terlalu terganggu dengan kabar tersebut.

Bahkan, Yaqut mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui informasi pemecatannya dari jurnalis yang mengonfirmasinya pada Selasa (20/8).

Menurutnya, sampai saat ini tidak ada surat resmi dari PKB yang menyatakan pemecatannya.

Lebih lanjut, Yaqut menekankan bahwa proses pemberhentian anggota PKB tidak dapat dilakukan secara sewenang-wenang.

Prosedur ini telah diatur secara jelas dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) partai, yang mengharuskan adanya keputusan bersama Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB.

Tanpa melalui mekanisme ini, pemecatan anggota tidak bisa dilakukan secara sepihak oleh ketua umum.

“Lah, ini undangan tak pernah ada, tabayyun apalagi? Kapan saya kampanye untuk partai lain? Aneh. Lah, kok tiba-tiba beri pernyataan tentang pemecatan. Aneh sekali,” kata Yaqut yang juga menjabat sebagai Ketua Pertahanan dan Keamanan PKB.

Yaqut memandang bahwa PKB merupakan partai besar yang lahir dari ijtihad para kiai Nahdlatul Ulama (NU), dengan fondasi prinsip keterbukaan, modernitas, dan pemikiran kritis.

Dengan prinsip-prinsip tersebut, seharusnya PKB menjadi partai yang inklusif, membuka ruang bagi kader-kadernya untuk menyampaikan pandangan kritis.

Optimisme Yaqut tetap tinggi, ia yakin bahwa jika PKB terus berpegang teguh pada prinsip-prinsip dasar tersebut, partai akan semakin kuat dan tidak akan melenceng dari jalur perjuangannya.

“Kesadaran bahwa PKB adalah milik bersama ini harus dikuatkan. Bukan malah kemunduran, dengan main pecat kader,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *