January 13, 2025

Raymond Chin Ungkap Harapan Besar untuk Kabinet Prabowo-Gibran: Jangan Ada Politik Dagang Sapi!

  • August 12, 2024
  • 4 min read
Raymond Chin Ungkap Harapan Besar untuk Kabinet Prabowo-Gibran: Jangan Ada Politik Dagang Sapi!

Jakarta, Gatranews.idRaymond Chin, seorang pengusaha muda dan kreator konten terkemuka, menaruh harapan besar pada pemerintahan mendatang yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Harapan tersebut disampaikan melalui kanal YouTube pribadinya pada Jumat (9/8), di mana ia menekankan pentingnya memilih figur-figur berkompeten untuk mengisi posisi-posisi strategis di kabinet pemerintahan baru.

Raymond, yang lahir di Yogyakarta pada 7 Desember 1994, menyatakan keyakinannya bahwa Prabowo, yang dikenal memiliki karakter kuat dan tegas, akan mampu membentuk kabinet yang berfokus pada integritas dan kompetensi, tanpa terpengaruh oleh utang budi politik.

“Saya, sih punya harapan sangat besar untuk Pak Prabowo yang dikenal bakal Presiden tangan besi, enggak ada, kan, Pak utang budi yang harus dibagi-bagi kuenya?” ucap Raymond Chin, menggarisbawahi harapannya akan sebuah pemerintahan yang bersih dan berfokus pada kepentingan bangsa.

Dalam pandangannya, sistem meritokrasi yang diusung oleh Prabowo merupakan pendekatan ideal untuk memastikan bahwa setiap posisi penting dalam pemerintahan diisi oleh individu yang benar-benar tepat dan berkompeten.

Raymond menekankan bahwa profesionalisme dan independensi dari afiliasi politik adalah kunci untuk mencapai pemerintahan yang efektif.

“Saya suka dengan prinsip bapak Prabowo yang percaya sistem meritokrasi, the right men on the right place. Menurut saya, kabinet nanti harus diisi orang-orang profesional dan wajib non parpol,” ujar Raymond Chin, menekankan pentingnya mengedepankan kemampuan dan integritas dalam penunjukan pejabat publik.

Meritokrasi sendiri adalah konsep di mana kekuasaan dan tanggung jawab diberikan berdasarkan kemampuan, prestasi, dan kualifikasi individu, bukan karena latar belakang sosial atau ekonomi.

Prinsip ini, menurut Raymond, sangat relevan di tengah situasi politik Indonesia yang kerap kali diwarnai oleh kepentingan-kepentingan pragmatis.

Meskipun demikian, Raymond tidak sepenuhnya menolak keberadaan partai politik dalam pemerintahan. Namun, ia menyayangkan tren dalam beberapa dekade terakhir di mana posisi-posisi strategis dalam kabinet sering kali didominasi oleh figur-figur yang berasal dari partai politik, bukan karena kompetensi tetapi lebih kepada pembagian kekuasaan.

“Saya sedih yang sekarang terjadi politik dagang sapi, dimana semakin banyak partai politik yang mendukung semakin banyak pula kue yang dibagi-bagi. Saya sebut kabinet akomodatif, yang artinya 50 persen parpol dan 50 persen non parpol,” jelas Raymond Chin, mengkritisi fenomena politik transaksional yang sering terjadi.

Kendati demikian, Raymond tetap optimis bahwa dengan karakter dan ketegasan Prabowo, potensi untuk mengulangi kesalahan masa lalu dapat diminimalkan.

Ia percaya bahwa Prabowo tidak akan terjebak dalam praktik politik yang koruptif dan akan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip meritokrasi dalam penyusunan kabinetnya.

“Namun saya percaya dengan ketegasan yang dimiliki enggak mungkin Pak Prabowo memilih orang-orang yang bobrok dan tidak sesuai bidangnya,” tambahnya, dengan nada optimis.

Lebih lanjut, Raymond menegaskan bahwa rakyat memiliki hak penuh untuk menuntut agar kabinet yang terbentuk benar-benar sesuai dengan visi dan misi presiden.

Ia juga mengingatkan bahwa jika ada ketidakcocokan antara kebijakan yang diambil dengan kompetensi para pejabat, rakyat berhak untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka.

“Saya suka Pak Prabowo yang pro rakyat dan nilai-nilai demokrasi yang harus diperkuat. Nilai demokrasi inilah yang memberikan kekuatan kepada rakyat karena rakyat yang punya kekuatan yang bisa membawa negara kita ke mata global,” tambah Raymond Chin, yang juga merupakan pendiri Ternak Uang, sebuah platform edukasi literasi keuangan dan saham.

Di tengah dinamika politik yang terus berkembang, usulan untuk membentuk kabinet dengan 40 kementerian yang diajukan oleh Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara juga menjadi sorotan.

Penambahan ini, menurut usulan tersebut, bertujuan untuk menangani seluruh aspek pemerintahan dengan lebih efektif.

“Kalau memang dibutuhkan 40 menteri, ya sudah enggak apa-apa asalkan Pak Prabowo tidak bagi-bagi kue hanya sekadar bikin kabinet baru. Saya yakin Pak Prabowo bisa menepis hal itu karena tujuannya satu, memajukan negara Indonesia,” harap Raymond Chin, mengakhiri pernyataannya dengan keyakinan akan integritas kepemimpinan Prabowo.

Selain dikenal sebagai pengusaha dan kreator konten, Raymond Chin juga aktif menggerakkan Revolusi Lokal, sebuah gerakan yang mendorong masyarakat untuk lebih memilih dan mendukung produk lokal, baik di pasar domestik maupun internasional.

Melalui gerakan ini, ia berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan produk lokal dan penguatan UMKM Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *