January 14, 2025

IBC Dorong Penguatan Ekosistem Pasar Karbon di Dalam Negeri

  • August 9, 2024
  • 2 min read
IBC Dorong Penguatan Ekosistem Pasar Karbon di Dalam Negeri

Jakarta, Gatranews.id – Chief Operations Officer (COO) Indonesian Business Council (IBC) William Sabandar menegaskan bahwa potensi pasar karbon di Indonesia sangat besar jika ekosistemnya dapat terbangun dengan lebih mapan.

Menurut William, bursa perdagangan karbon memiliki peranan penting dalam menginsentif pertumbuhan ekonomi dalam negeri hingga mencapai 8 persen.

“Kalau (ekonomi) Indonesia mau bertumbuh 8 persen, mau menjadi negara yang diperhitungkan di dunia, maka salah satu opportunity yang bisa diberikan adalah lewat carbon market,” kata William dalam acara Sustainability Action for the Future Economy atau Katadata SAFE 2024, Kamis (8/8).

William juga mengungkapkan bahwa saat ini harga karbon di bursa karbon Eropa sudah pernah mencapai 100 Euro per ton CO2. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan harga karbon di bursa dalam negeri yang hanya US$2 per ton CO2.

“Di Norway harganya sudah US$50, kalau di Eropa secara umum sudah mencapai 100 Euro. Kemarin kita mulai di harga US$2, jadi masih sangat jauh,” terangnya.

Ia menyoroti bahwa salah satu kendala utama adalah ekosistem pasar karbon yang belum terbentuk di Indonesia. Namun, ia memberikan apresiasi atas diluncurkannya IDX Carbon oleh Bursa Efek Indonesia pada tahun lalu.

“Tahun lalu pasar karbon IDX sudah diluncurkan, sudah ada perdagangan, walaupun masih jauh dari signifikan,” katanya.

William yakin bahwa jika ekosistem perdagangan karbon dapat dibangun dengan baik, nilai perdagangannya bisa mencapai Rp160.000 triliun, dengan asumsi harga karbon yang sama dengan pasar Eropa.

“Kita bukan hanya bicara Rp8.000 triliun kalau harganya US$ 5 per ton, tapi kita bisa bicara sampai Rp160.000 triliun. Pertanyaannya adalah ekosistem carbon market-nya mau dikembangkan dengan serius apa tidak,” ujar dia.

IBC adalah perhimpunan pengusaha yang berkomitmen untuk meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui berbagai riset.

Dalam menjalankan misinya, IBC memiliki empat pilar riset utama: pertumbuhan ekonomi, pembangunan sumber daya manusia, penguatan tata kelola (governance), dan inovasi serta iklim.

Salah satu isu yang didorong oleh IBC melalui pilar keempat adalah peran bursa karbon dalam akselerasi ekonomi Indonesia dan realisasi komitmen penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) menuju target Indonesia Emas 2045.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *