February 11, 2025

PKB Sentil Gus Choi: Uruslah Partaimu Sendiri

  • August 8, 2024
  • 2 min read
PKB Sentil Gus Choi: Uruslah Partaimu Sendiri

Jakarta, Gatranews.id – Hanif Dhakiri, Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), memberikan teguran kepada Effendy Choirie, mantan politikus PKB yang saat ini menjadi kader Partai NasDem.

Hanif menilai bahwa Effendy seharusnya lebih fokus pada urusan partai barunya dan tidak mencampuri PKB.

“Effendy Choirie kan pengurus Partai NasDem. Ya uruslah partai sendiri. Ngapain ikut obok-obok PKB? Enggak etis itu. Bisa merusak hubungan antarpartai,” ujar Hanif dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta pada Kamis (8/8).

Hanif juga menegaskan bahwa tindakan Effendy yang menghadiri undangan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Rabu (7/8) seharusnya dilaporkan kepada Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem, agar dapat diambil tindakan disipliner.

“Nanti kami laporkan ke Bang Surya Paloh selaku Ketum NasDem, biar dikenakan disiplin partai,” tegas Hanif.

Selanjutnya, Hanif menyetujui pernyataan Effendy bahwa PKB dan PBNU tidak memiliki hubungan struktural.

“PKB dan PBNU adalah entitas berbeda. PKB partai politik yang dipayungi Undang-Undang Partai Politik, NU organisasi kemasyarakatan yang dipayungi UU Ormas. Masing-masing memiliki kedaulatan organisasi, punya AD/ART sendiri, serta punya tugas dan tanggung jawab sendiri,” jelasnya.

Hanif menekankan pentingnya saling menghormati dan tidak saling mengganggu, seperti yang sering disampaikan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin, salah satu pendiri PKB.

Dia juga mengungkapkan kebingungannya terhadap sikap PBNU saat ini, serta tidak memahami alasan di balik pembentukan panitia khusus oleh PBNU untuk mengurus hubungan antara kedua lembaga.

“Saya juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan PBNU di bawah pimpinan mereka berdua (Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf), sehingga NU terbelit banyak masalah, lalu muruah dan citranya jatuh di mata publik,” ucap Hanif.

Hanif menilai bahwa meskipun Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PBNU aktif dalam kampanye mengenai peradaban dan perdamaian, mereka malah memicu perpecahan di kalangan warga NU.

“Katanya mau high politics, tetapi malah sibuk mengurus politik praktis dan mau merusak PKB. Ini kan paradoks dan ironis. Saya tidak bisa membayangkan sedihnya para muassis (pendiri) NU melihat kenyataan NU saat ini,” imbuh Hanif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *