February 11, 2025

Muhammad Yunus Dilantik sebagai Penasihat Utama Pemerintahan Transisi Bangladesh

  • August 8, 2024
  • 3 min read
Muhammad Yunus Dilantik sebagai Penasihat Utama Pemerintahan Transisi Bangladesh

Dhaka, Gatranews.id – Muhammad Yunus, peraih Nobel Perdamaian yang dikenal atas kontribusinya dalam pemberdayaan ekonomi mikro, resmi dilantik sebagai Penasihat Utama dalam pemerintahan transisi Bangladesh pada Kamis (8/8).

Pelantikan ini merupakan hasil dari gelombang protes besar yang memaksa pengunduran diri Perdana Menteri Sheikh Hasina dan menggulingkan pemerintahan Liga Awami yang telah berkuasa.

Presiden Bangladesh, Mohammed Shahabuddin, memimpin prosesi pelantikan Yunus (84) beserta 16 anggota tim transisi lainnya di kantor kepresidenan di Dhaka.

Pemerintahan transisi ini, yang dikenal secara resmi sebagai “pemerintahan penasihat utama,” menandai babak baru dalam politik Bangladesh, terutama setelah ketegangan politik yang berkepanjangan dan protes-protes massal.

Sebagian besar anggota tim transisi terdiri dari teknokrat yang diharapkan dapat membawa stabilitas dan reformasi dalam periode yang penuh ketidakpastian ini.

Di antara anggota pemerintahan ini adalah Saleh Uddin Ahmed, mantan gubernur Bank Sentral Bangladesh, serta Brigadir Jenderal (purn) M. Sakhawat Hossain.

Selain itu, terdapat akademisi dari Universitas Dhaka Asif Nazrul dan Adilur Rahman Khan, seorang pegiat hak asasi manusia yang telah lama berjuang untuk keadilan sosial.

Pemerintahan ini juga mencakup Syeda Rezwana Hasan, seorang pengacara dan aktivis lingkungan yang terkenal, serta Hasan Arif, Touhid Hossain, dan Supradeep Chakma yang masing-masing membawa keahlian di bidangnya.

Dr. Bidhan Ranjan Roy, pemimpin Partai Islami Andolan AFM Khalid Hasan, dan Nurjahan Begum dari Grameen Telecom turut menjadi bagian dari tim ini.

Juga terdapat Sharmeen Murshid, Farooqui Azam, Farida Akhtar sebagai aktivis hak-hak perempuan, serta Md. Nahid Islam dan Asif Mahmud Shojib Bhuiyan sebagai koordinator gerakan mahasiswa.

Pengumuman pembentukan pemerintahan transisi dilakukan oleh Kepala Angkatan Darat Jenderal Waker-uz-Zaman setelah pelarian Sheikh Hasina, yang meninggalkan negara tersebut di tengah krisis.

Yunus, yang sebelumnya berada di Prancis, segera kembali ke Bangladesh untuk mengambil peran barunya dalam pemerintahan yang penuh tantangan ini.

Dalam pernyataannya setelah pelantikan, Yunus menekankan, Bangladesh telah memasuki era baru kemenangan.

“Kini saatnya bagi kita untuk melangkah maju dan membangun masa depan yang lebih baik. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak, khususnya mahasiswa, yang telah berjuang keras untuk menyelamatkan negara ini.”

Krisis politik di Bangladesh telah memuncak dengan protes besar-besaran yang dimulai sejak bulan Juli, menuntut perubahan pada sistem kuota pekerjaan di layanan sipil.

Protes ini telah menelan korban lebih dari 400 jiwa dan mengakibatkan ketidakstabilan yang signifikan.

Pada 6 Agustus, Presiden Shahabuddin membubarkan parlemen yang baru terpilih pada bulan Januari, saat Sheikh Hasina menjabat untuk periode keempat.demokratis

Partai oposisi utama, Bangladesh Nationalist Party (BNP), mendesak agar pemilihan nasional diadakan dalam waktu tiga bulan untuk memberikan kesempatan kepada rakyat untuk memilih pemimpin baru secara demokratis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *