Nathan Tjoe-A-On Ungkap Kebanggaan dan Tekad Bersama Timnas Indonesia
Jakarta, Gatranews.id – Pemain Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On, merasakan kebanggaan mendalam menjadi bagian dari skuad Garuda. Lahir di Rotterdam, Belanda, pada 22 Desember 2001, Nathan berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik bagi Indonesia di setiap kesempatan.
“Bermain untuk tim nasional Indonesia adalah sebuah kehormatan besar,” ungkap Nathan dalam wawancaranya dengan FIFA.com.
“Semangat dan dorongan ekstra yang muncul saat mengenakan jersey ini sangat luar biasa. Di Indonesia, dukungan dari fans dan masyarakat sangat besar. Ini sungguh memberi dorongan luar biasa untuk terus memberikan yang terbaik dan membuat mereka bangga.” tambahnya.
Dinaturalisasi pada Maret 2024, Nathan memulai debutnya saat Indonesia menghadapi Vietnam dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde kedua. Selain menjadi andalan di tim senior, Nathan juga merupakan pilar penting di tim U-23 Indonesia.
“Kami belajar dari pengalaman internasional bahwa kami bisa bersaing dan menunjukkan kualitas kami. Di tim U-23, kami mengalahkan beberapa negara kuat karena kami percaya pada diri kami sendiri. Keyakinan ini juga kami bawa ke tim senior,” tambah pemain yang kini bermain untuk Swansea City tersebut.
Indonesia akan berjuang di putaran ketiga Piala Dunia 2026 grup C zona Asia, bersaing dengan Jepang, Arab Saudi, Australia, Bahrain, dan Tiongkok. Pada 5 dan 10 September mendatang, Indonesia akan menghadapi Arab Saudi dan Australia.
“Grup ini penuh dengan kualitas tinggi, tetapi kami juga memiliki kualitas. Kami tidak boleh takut karena dalam sepak bola, segalanya bisa terjadi. Kami perlu menganalisa permainan lawan dan memanfaatkan kelemahan mereka untuk menunjukkan kualitas kami.” katanya.
Nathan bertekad membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. “Lolos ke Piala Dunia adalah impian setiap pemain. Sejak kecil, kita bermimpi bermain di panggung besar. Jika ada kesempatan, kita harus melakukan segalanya untuk mencapainya. Ini sangat berarti bagi kami sebagai pemain dan juga untuk negara ini.” lanjutnya.
Dengan format baru yang memberikan lebih banyak peluang bagi wakil Asia untuk lolos ke Piala Dunia, Nathan melihat ini sebagai kesempatan emas. “Format baru ini sangat bagus karena memungkinkan lebih banyak negara untuk lolos, memberikan kesempatan yang lebih besar bagi kami.” terangnya.
Nathan juga menyebut beberapa pemain yang menjadi inspirasinya. “Saya mengagumi Alphonso Davies dan Theo Hernandez. Mereka bermain dengan kekuatan dan kondisi fisik yang prima. Inspirasi saya juga datang dari keluarga, terutama orang tua saya yang selalu bekerja keras dan mendukung saya.” ujarnya.
Star syndrome menjadi tantangan bagi banyak pesepak bola muda, termasuk di Indonesia. Nathan menyadari pentingnya menjaga sikap yang benar.
“Ekspektasi meningkat saat Anda tampil bagus, tetapi kami harus tetap fokus dan tidak terpengaruh oleh media. Kami tahu tujuan kami dan percaya pada diri kami sendiri. Kami menciptakan suasana yang mendukung dalam tim, yang membuat semua orang merasa nyaman dan saling percaya.” terangnya.
Meski masih dalam tahap awal kariernya, pengaruh Nathan terhadap sepak bola Indonesia sudah terasa. Saat negara ini terus menatap masa depan dengan optimisme, Nathan siap menjadi pemimpin generasi ini dan mencatat sejarah baru.
“Tujuan kami adalah mencapai Piala Dunia dan mencetak lebih banyak sejarah. Secara pribadi, saya ingin terus berkembang dan menjadi pemain terbaik yang bisa saya capai,” ujar Nathan.