February 11, 2025

Ariel Tatum Unjuk Kebolehan Menari Ronggeng Gunung

  • August 2, 2024
  • 2 min read
Ariel Tatum Unjuk Kebolehan Menari Ronggeng Gunung

Jakarta, Gatranews.id – Ariel Tatum, seorang aktris dan penyanyi terkemuka, baru-baru ini memukau penonton dengan kemampuannya menari ronggeng gunung pada konferensi pers pertunjukan teater produksi Titimangsa berjudul “Sang Kembang Bale” yang digelar di Jakarta, Kamis (1/8) lalu.

Mengenakan kebaya tradisional dan kain, dengan selendang merah yang melambangkan semangat, Ariel menunjukkan keahliannya menari, menyanyi, dan bermonolog di Galeri Indonesia Kaya.

Ariel mengungkapkan bahwa tembang yang dibawakannya dalam “Sang Kembang Bale” memiliki ciri khas yang unik dan menantang bagi penyanyi dengan latar belakang teknik modern sepertinya.

“Nyanyian tradisional ini menggunakan tenggorokan sebagai sumber utama suara, berbeda dengan teknik modern yang menggunakan diafragma atau kepala. Cengkok-cengkoknya juga sangat khas dan sulit,” jelas Ariel.

Ariel berharap pementasan “Sang Kembang Bale” mampu menginspirasi generasi muda untuk mempelajari dan melestarikan budaya serta kesenian tradisional.

“Semoga pementasan ini mendorong generasi muda untuk belajar lebih banyak tentang budaya kita, sehingga kita semakin kaya dengan warisan budaya yang telah ada sejak lama,” ungkapnya.

Sutradara Heliana Sinaga menyatakan bahwa penampilan Ariel hanya memberikan sedikit gambaran dari keseluruhan tarian, nyanyian, dan monolog dalam “Sang Kembang Bale”.

Menurut Heliana, pertunjukan ini akan menghadirkan banyak kejutan di NuArt Sculpture Park, Bandung, pada 10 dan 11 Agustus 2024.

Pertunjukan berdurasi antara 80 hingga 90 menit ini akan menampilkan Ariel menyanyikan tiga tembang dan menarikan lima tarian, didukung oleh empat penari dan tiga pemusik muda.

Produser Pradetya Novitri menjelaskan bahwa produksi teater “Sang Kembang Bale” dilakukan berdasarkan riset mendalam di Ciamis, tempat kelahiran ronggeng gunung.

“Kami melakukan riset langsung di Ciamis dan melibatkan pemain, pemusik, serta penari muda untuk belajar dari dua penari ronggeng gunung terakhir. Harapannya, seni nyanyian, musik, dan tarian yang telah ada selama puluhan tahun ini dapat terus lestari,” papar Tya.

Riset ini melibatkan wawancara dengan penari ronggeng gunung Bi Pejoh dan Bi Raspi, serta pemusik Mang Sarli, yang telah lama menekuni kesenian ini di daerah Panyutran, Pangandaran.

Renitasari Adrian, promotor budaya, menyatakan bahwa Titimangsa selalu berkomitmen untuk menghadirkan karya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga edukatif dalam aspek budaya dan sejarah. Dia berharap produksi ke-79 Titimangsa, “Sang Kembang Bale,” dapat menginspirasi generasi muda untuk mendukung pelestarian seni pertunjukan klasik Jawa Barat.

“Sang Kembang Bale akan memberikan pengalaman budaya yang mendalam dan inspiratif bagi semua penikmat seni. Semoga pertunjukan ini mampu menghidupkan kembali kekayaan budaya Indonesia, sehingga tetap dikenal dan dicintai oleh generasi mendatang,” harap Renita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *