January 14, 2025

Pertemuan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin : Potensi Kerja Sama Energi Nuklir dan Pendidikan

  • July 31, 2024
  • 3 min read
Pertemuan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin : Potensi Kerja Sama Energi Nuklir dan Pendidikan

Moskwa, Gatranews.id – Menteri Pertahanan Republik Indonesia dan Presiden Terpilih, Prabowo Subianto, mengungkapkan ketertarikan Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan Rusia dalam bidang energi nuklir. Pertemuan tersebut berlangsung di Istana Kepresidenan Kremlin, Moskwa, Rusia, pada hari Rabu.

Kerja Sama Energi Nuklir dengan Rusia

Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar 30 menit, Prabowo Subianto membahas prioritasnya terkait ketahanan energi, terutama menjelang pelantikannya sebagai Presiden RI periode 2024–2029 pada 20 Oktober 2024.

Prabowo menyampaikan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kemungkinan kerja sama dalam pembangunan reaktor modular dan reaktor utama.

“Diskusi kami melibatkan potensi kerja sama di sektor energi nuklir, termasuk reaktor modular dan reaktor utama,” ujar Prabowo, sebagaimana dilaporkan oleh berbagai saluran TV internasional yang meliput pertemuan di Kremlin.

Rusia, sebagai salah satu negara yang bergantung pada energi nuklir untuk kebutuhan listriknya, dianggap sebagai mitra strategis dalam pengembangan teknologi ini.

Meskipun Presiden Putin belum memberikan tanggapan langsung, pertemuan akan dilanjutkan dalam format santap pagi bersama (working breakfast) yang direncanakan pada hari Kamis (1/8).

Pertemuan lanjutan ini akan membahas lebih dalam mengenai peluang kerja sama antara kedua negara.

Status Reaktor Nuklir di Indonesia

Saat ini, Indonesia memiliki tiga reaktor nuklir: Reaktor Nuklir Kartini di Yogyakarta, Reaktor Triga 2000 di Bandung, dan Instalasi Reaktor Serba Guna G. A. Siwabessy di Serpong. Ketiga reaktor ini berfungsi untuk pendidikan dan penelitian, dan pembaharuan serta pengembangan lebih lanjut di sektor ini merupakan bagian dari agenda Prabowo.

Pendidikan dan Beasiswa di Rusia

Selain energi nuklir, Prabowo juga menyampaikan minat untuk meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan di Rusia, khususnya dalam bidang kedokteran dan teknik. Ia mengungkapkan kekurangan 160.000 dokter di Indonesia dan berencana mengatasi masalah tersebut melalui program beasiswa.

“Jika memungkinkan, kami ingin mengirim mahasiswa untuk studi di Rusia, khususnya dalam bidang kedokteran dan teknik. Saya juga merencanakan anggaran khusus untuk program beasiswa ini,” kata Prabowo.

Rusia pernah menjadi tujuan utama pendidikan bagi mahasiswa Indonesia pada dekade 1960-an, dan Prabowo ingin menghidupkan kembali hubungan ini untuk memenuhi kebutuhan pendidikan Indonesia.

Kerja Sama di Bidang Pertahanan dan Pariwisata

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo dan Putin juga mendiskusikan potensi kerja sama di sektor pertahanan, industri pertahanan, dan pariwisata. Prabowo menegaskan komitmennya untuk memperkuat hubungan antara kedua negara dan memperluas kerja sama di masa depan.

Pertemuan ini dihadiri oleh Prabowo bersama ajudannya Mayor Inf. Teddy Indra Wijaya, sedangkan Presiden Putin didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, Wakil Perdana Menteri Denis Manturov, dan Penasihat Presiden untuk Urusan Luar Negeri Yury Ushakov. Dalam kesempatan ini, Putin menilai Prabowo sebagai sahabat lama Rusia, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Rusia TASS.

Prabowo, yang telah melakukan empat kunjungan ke Rusia dalam empat tahun terakhir, menyatakan apresiasinya atas kesempatan bertemu Putin di Kremlin.negerinya

Sebelumnya, Prabowo juga telah bertemu dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron di Paris, Presiden Serbia Aleksander Vučić di Beograd, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara sebagai bagian dari lawatan luar negerinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *