February 11, 2025

Israel: Erdogan Bisa Berakhir Seperti Saddam Hussein

  • July 30, 2024
  • 2 min read
Israel: Erdogan Bisa Berakhir Seperti Saddam Hussein

Jakarta, Gatranews.id – Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berisiko akan mengalami nasib serupa dengan mantan pemimpin Irak, Saddam Hussein, jika ia mencoba mencampuri konflik Gaza.

Konflik antara Erdogan dan pejabat Israel meningkat pada Ahad (28/7), terkait operasi militer Israel di Gaza dan ketegangan yang meningkat dengan kelompok bersenjata Hezbollah yang berbasis di Lebanon.

Dalam pidatonya di kota kelahirannya, Rize, Erdogan menyarankan bahwa Turki bisa “memasuki” Israel untuk membantu Palestina.

“Kita harus sangat kuat agar Israel tidak bisa melakukan hal-hal konyol ini terhadap Palestina,” ungkap Erdogan.

Sebelumnya, Erdogan pernah membandingkan tindakan Israel di Gaza dengan tindakan Jerman Nazi dan menyamakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan Adolf Hitler.

Menanggapi ancaman Erdogan, Katz menulis di platform X (sebelumnya Twitter), “Erdogan sedang mengikuti jejak Saddam Hussein dan mengancam akan menyerang Israel,” tulisnya.

Katz menambahkan bahwa Erdogan “Harus ingat apa yang terjadi di sana dan bagaimana akhirnya.” tulisnya.

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, juga mengecam Erdogan, menyebutnya sebagai ancaman bagi Timur Tengah dan seorang diktator.

“Dunia, terutama anggota NATO, harus mengecam ancaman Erdogan terhadap Israel dan memaksanya untuk menghentikan dukungannya terhadap Hamas,” tulis Lapid di X.

Diketahui, Saddam Hussein sendiri digulingkan dan dieksekusi oleh faksi yang didukung Amerika Serikat.

Saddam Hussein digulingkan selama invasi Irak yang dipimpin AS pada tahun 2003. Setelah bersembunyi, Hussein akhirnya ditangkap oleh pasukan AS, dihukum oleh pengadilan Irak atas kejahatan terhadap kemanusiaan, dan dieksekusi pada tahun 2006.

Pada saat itu, AS di bawah Presiden George W. Bush mengklaim Hussein memiliki hubungan dengan Al-Qaeda dan memiliki senjata pemusnah massal.

Klaim ini kemudian terbukti salah, namun digunakan sebagai alasan untuk menyerang Irak meskipun tanpa persetujuan Dewan Keamanan PBB.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *