China Sambut Keinginan Malaysia Gabung BRICS
Beijing, Gatranews.id – China menyambut baik keinginan Malaysia untuk bergabung dengan kelompok BRICS yang terdiri dari negara-negara lintas benua.
“Kami menyambut lebih banyak mitra yang berpikiran sama untuk bergabung dalam kerja sama BRICS dan bekerja sama untuk menciptakan tatanan internasional yang lebih adil dan setara,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (29/7).
Malaysia Ajukan Permohonan Gabung BRICS
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, pada Minggu (28/7), mengumumkan bahwa Malaysia telah mengirimkan permohonan resmi kepada Rusia untuk bergabung dengan BRICS. PM Anwar menjelaskan bahwa keinginan Malaysia untuk bergabung dengan BRICS merupakan topik utama dalam diskusinya dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, yang berkunjung ke Kompleks Seri Perdana.
Manfaat BRICS bagi Negara Berkembang
“Pengembangan dan perluasan mekanisme BRICS mencerminkan tren zaman, melayani kepentingan negara-negara terkait, dan memberikan dorongan kuat bagi multipolaritas dunia serta demokrasi yang lebih besar dalam hubungan internasional,” tambah Lin Jian.
Lin Jian menambahkan bahwa semakin banyak negara berkembang seperti Malaysia menunjukkan minat besar untuk bergabung dengan BRICS. “Anggota BRICS telah menanggapi harapan berbagai pihak dengan ketulusan dan memajukan proses yang relevan dengan tindakan nyata,” ungkap Lin Jian.
Sejarah dan Anggota BRICS
BRICS, yang awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China, didirikan pada 2009 sebagai platform kerja sama untuk ekonomi berkembang. Afrika Selatan bergabung dengan blok ini pada tahun 2010. Saat ini, BRICS juga mencakup Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab.
Pengaruh BRICS di Dunia
Secara keseluruhan, populasi penduduk BRICS mencakup 43 persen populasi dunia, dan nilai perdagangannya mencapai 16 persen dari perdagangan global. BRICS juga menyumbang seperempat dari ekonomi global dan mencakup seperlima dari perdagangan dunia.
Selain perekonomian, BRICS juga membahas berbagai isu regional. Antara 2009-2016, mereka menyusun sikap bersama terhadap berbagai masalah seperti perang di Libya, Suriah, Afghanistan, serta program nuklir Iran.
Minat Negara Lain untuk Bergabung dengan BRICS
Lebih dari 40 negara telah menyatakan minat untuk bergabung dengan BRICS, termasuk Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Argentina, Bolivia, Mesir, Kuba, dan Kazakhstan.
Dengan skala besar tiap negara anggota serta dinamika politik dan ekonomi global yang terus berubah, BRICS terus mengukuhkan dirinya sebagai kekuatan geopolitik dan geoekonomi baru yang menyeimbangkan hegemoni negara-negara Barat.