Arie Kriting Rilis Trailer Film Komedi Drama “Kaka Boss”
Jakarta, Gatra.com – Rumah produksi Imajinari telah merilis trailer resmi untuk film komedi drama berjudul “Kaka Boss,” yang disutradarai oleh komedian Arie Kriting. Film ini direncanakan untuk tayang perdana di bioskop pada 29 Agustus mendatang.
Film “Kaka Boss” menceritakan kisah Ferdinand Omakare, seorang preman dan penagih utang asal Indonesia Timur yang terkenal di Jakarta dan kini sedang menjalani masa hukuman di penjara. Setelah keluar dari penjara, Ferdinand, yang dikenal dengan julukan “Kaka Boss,” membuat keputusan mengejutkan untuk beralih menjadi penyanyi, dengan harapan dapat membanggakan anak perempuannya. Informasi ini diungkapkan oleh Imajinari dalam siaran pers yang dirilis di Jakarta pada hari Rabu.
Trailer film ini tidak hanya mengungkap alur cerita, tetapi juga menampilkan tema keluarga dan unsur komedi yang kuat, menjadikannya menarik bagi berbagai kalangan penonton.
Arie Kriting menyatakan bahwa “Kaka Boss” mengangkat tema hubungan ayah dan anak perempuan, serta menampilkan nilai-nilai persaudaraan yang kuat di kalangan masyarakat Indonesia Timur.
“Film ‘Kaka Boss’ akan menjadi film komedi drama yang lucu, seru, sekaligus heartwarming (menghangatkan hati) karena mengangkat tema father-daughter (ayah-anak perempuan) yang universal dan relevan. Selain itu, filmnya juga akan dibalut dengan nilai persaudaraan yang kuat dari Indonesia Timur,” ujar Arie Kriting.
Para pemain film ini termasuk Godfred Orindeod, Glory Hillary, Mamat Alkatiri, Abdur Arsyad, Putri Nere, Nowela Mikhelia, Ge Pamungkas, serta Ernest Prakasa, yang juga terlibat sebagai produser.
Ernest Prakasa menjelaskan bahwa sebagian besar pemain film ini berasal dari Indonesia Timur untuk memastikan keakuratan budaya yang digambarkan.
“Kami belajar dari film ‘Ngeri-Ngeri Sedap’ bahwa autentisitas itu penting jika ingin bercerita mengenai budaya tertentu. Bedanya di sini Arie Kriting tidak ingin menonjolkan etnis atau suku tertentu saja, melainkan ingin lebih menonjolkan rasa persaudaraan Indonesia Timur yang lebih kental,” ujar Ernest.