Run For Healthy Lungs: Ajakan Hidup Sehat dan Skrining Kanker Paru

Jakarta, Gatranews.id – Yayasan Kanker Indonesia (YKI) bekerja sama dengan program “Dedikasi untuk Negeri” dari Bank Indonesia menyelenggarakan acara Run For Healthy Lungs.
Ajang lari sehat ini bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat dan skrining kanker paru. Kegiatan berlangsung di Pintu 6 Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Minggu (1/12).
“Run For Healthy Lungs adalah bagian dari peringatan Bulan Kesadaran Kanker Paru. Yayasan Kanker Indonesia terus mengajak masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat dan rutin melakukan skrining kanker paru sebagai upaya pengendalian risiko. Hal ini penting karena kanker paru menjadi jenis kanker dengan kasus terbanyak kedua di Indonesia,” ujar Ketua YKI, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP.
Kegiatan lari ini dimulai dari Pintu 6 GBK, melewati Semanggi, kemudian berlanjut ke Jalan Jenderal Sudirman hingga Bundaran Senayan, dan kembali ke titik awal.
Acara ini diikuti oleh lebih dari 500 peserta yang terdiri dari penyintas kanker, masyarakat peduli kanker, pelari, hingga masyarakat umum. Selain lari, kegiatan lain seperti skrining kanker paru, senam, edukasi, dan hiburan juga diselenggarakan.

Acara ini mendapat dukungan penuh dari program Dedikasi untuk Negeri Bank Indonesia. Dukungan tersebut diberikan karena kesehatan masyarakat dinilai memengaruhi produktivitas tenaga kerja, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Proses Skrining Kanker Paru
Masyarakat yang ingin melakukan skrining kanker paru dapat memanfaatkan fasilitas yang tersedia selama acara. Mereka cukup memindai kode QR Skrining Kanker Paru untuk Orang Sehat, mengisi kuesioner profil risiko, dan menerima evaluasi hasil. Jika hasilnya menunjukkan risiko rendah, peserta dinyatakan aman. Namun, jika hasil menunjukkan risiko tinggi, peserta disarankan segera menjalani pemeriksaan medis lanjutan.
Ketua Bidang Ilmiah YKI, Prof. Dr. Elisna Syahruddin, Ph.D., Sp.P(K), menjelaskan bahwa proses skrining diawali dengan pengisian kuesioner yang dirancang oleh ahli pulmonologi dan kanker paru. “Jika pra-skrining menunjukkan risiko tinggi, pemeriksaan lanjutan sangat dianjurkan untuk memastikan kondisi pasien,” ungkapnya.
Data dan Pentingnya Pencegahan
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia mencatat 66.271 kasus baru kanker paru dan 34.339 kematian. Tingginya angka ini menunjukkan perlunya pengendalian risiko, terutama melalui skrining. “Sebagian besar pasien kanker paru baru memeriksakan diri ketika sudah memasuki stadium lanjut. Hal ini menyebabkan angka kematian yang tinggi. Padahal, jika dideteksi sejak dini, peluang kesembuhan dapat mencapai 90 persen,” jelas Prof. Elisna.
Tips Mengurangi Risiko Kanker Paru
Prof. Elisna juga membagikan langkah-langkah sederhana untuk mengurangi risiko kanker paru, antara lain:
Rutin melakukan skrining kesehatan;
Menghentikan kebiasaan merokok, termasuk menghindari paparan asap rokok;
Meminimalkan paparan radon atau gas radioaktif di rumah dan tempat kerja;
Memperhatikan asupan makanan dengan kandungan tinggi antioksidan, vitamin, dan mineral;
Berolahraga ringan selama 150 menit per minggu;
Membatasi konsumsi alkohol.
“Jangan takut untuk melakukan skrining kanker paru. Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan pola hidup sehat,” pesan Prof. Elisna mengakhiri acara.