Terungkap! Oknum Guru SMPN 12 Tangsel Diduga Intimidasi Dua Siswi, Orang Tua Murid Tak Terima
Tangerang Selatan, Gatranews.id – Dua orang tua murid SMPN 12 Tangerang Selatan mendatangi sekolah setelah dugaan intimidasi dan diskriminasi terhadap dua siswi mencuat. Kasus ini melibatkan seorang guru yang diduga melakukan tindakan tidak pantas terhadap siswinya.
Kejadian bermula ketika Kaira dan Cinta, dua siswi SMPN 12 Tangerang Selatan, melaporkan kepada orang tua mereka melalui pesan WhatsApp bahwa mereka merasa dikucilkan dan dilecehkan oleh seorang guru berinisial SW. Lokasi sekolah tersebut berada di Jl. Jurang Mangu Barat, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Peristiwa ini dilaporkan terjadi pada Senin (7/10/2024).
Dalam pesan tersebut, para siswi mengungkapkan bahwa mereka dikucilkan oleh teman-teman mereka akibat masalah wisuda yang batal dilaksanakan. Sebelumnya, pihak sekolah telah berencana mengadakan wisuda dan membebankan biaya sebesar Rp460.000 per siswa. Namun, rencana tersebut tidak terlaksana setelah beberapa orang tua murid menyampaikan keberatan atas besaran biaya tersebut di grup WhatsApp.
Salah satu siswi, Cinta, merasa sangat tertekan akibat perlakuan guru dan teman-temannya. Dia bahkan sempat meminta kepada orang tuanya untuk pindah sekolah. Cinta juga mengalami perlakuan yang tidak adil saat kegiatan UKS, di mana dia dinilai tidak pantas menjadi anggota OSIS karena ayahnya tidak mendukung kebijakan sekolah. Salah seorang guru juga dikabarkan menyatakan bahwa mereka tidak ikhlas mengajar Cinta.
Terkait dengan hal ini, orang tua Cinta mendatangi pihak sekolah untuk mediasi. Dalam pertemuan tersebut, ayah Cinta mempertanyakan sikap pihak sekolah. “Program mana saya tidak dukung!? Itu cuma wisuda!! Berhak dong kita sebagai orang tua diajak musyawarah terlebih dahulu, apalagi dengan angka yang begitu besar dan fantastis, Rp460.000 per siswa, dikali 11 kelas yang masing-masing jelas ada sekitar 40 siswa lebih. Dan tidak ada perincian yang jelas dari pihak sekolah atas besaran biaya wisuda,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi, pihak sekolah awalnya mengaku tidak mengetahui adanya dugaan intimidasi oleh guru berinisial SW terhadap murid. Namun, setelah siswi bersangkutan menjelaskan situasinya di hadapan pihak sekolah, kebenaran pun terungkap. Pihak sekolah memanggil guru tersebut untuk memberikan klarifikasi dan permintaan maaf.
Guru berinisial SW akhirnya meminta maaf kepada kedua siswi dan orang tua mereka. Meski demikian, ayah Cinta, Bapak Bintang, menolak untuk menerima permintaan maaf tersebut begitu saja. Ia berharap agar ada tindakan tegas dari pihak sekolah maupun dinas pendidikan terkait.
“Saya berharap sebagai orang tua, agar ada sanksi terhadap guru tersebut. Kalau bisa, dipindahkan dari SMPN 12 Tangsel, karena guru tidak pantas berkata seperti itu kepada anak didiknya,” pungkasnya.